Tulisan Aksara Bali ”I Gusti Ngurah Rai Internasional Air Port” Menyala Malam Ini

Denpasar (Metrobali.com)-

Dengan warna dasar merah dan Putih tulisan TAksara Bali ”I Gusti Ngurah Rai Internasional Air Port” menyala Rabu (10/10) malam ini. Penyempurnaan susunan huruf ini karena pada peluncuran pertama 5 Oktober 2018 di Terminal Keberangkatan Domestik belum sempurna. Hal itu dikatakan Gubernur Bali Wayan Koster, Rabu (10/10) kepada Metrobali.com.

Koster mengatakan, pemasangan aksara Bali pada tempat tempat yang strategis seperti di Bandara Ngurah Rai merupakan bentuk penghormatan akan arti penting asset budaya Bali. ‘’Saya berharap, terkait dan bersamaan dengan pelaksanaan Annual Meeting World Bank dan IMF tahun 2018  ini merupakan momentum yang sangat baik untuk memperkenalkan aksara Bali kepada masyarakat Internasional,’’ kata Koster.

Sebelumnya Gubernur Bali Wayan Koster didampingi Wakil Gubernur Bali Cok Oka Artha Ardhana Sukawati dan Sekretaris Daerah Provinsi Bali  Dewa Made Indra meresmikan dimulainya penggunaan aksara Bali yang ditandai dengan peresmian tulisan I Gusti Ngurah Rai yang berada di atas Terminal Keberangkatan Domestik menggunakan aksara Bali dengan penekanan tombol, Jumat (5/10) malam.

Dalam sambutannya, Gubernur Koster menyampaikan bahwasannya diterbitkannya Pergub No 79 Tahun 2018 tentang Penggunaan Busana Adat Bali dan Pergub No 80 Tahun 2018 tentang Pelindungan dan Penggunaan Bahasa, Aksara dan Sastra Bali merupakan kebijakan program prioritas dalam bidang adat, agama, tradisi, seni dan budaya sesuai visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali, sebagai wujud komitmen serius pada upaya pemajuan kebudayaan Bali.

“Untuk itu saya harap seluruh Krama Bali beri dukungan dan laksanakan kedua pergub secara disiplin dan sungguh sungguh. Generasi muda saya harap bisa berperan aktif melaksanakannya sebagai bentuk rasa memilki dan tindih dengan memajukan adat, agama, tradisi, seni dan budaya Bali, ” imbuhnya.

Selain itu dikatakan Koster, penggunaan aksara Bali ini juga sebagai ikon promosi pariwisata yang memiliki taksu berbeda dari Negara lainnya sebagai ciri khas tersendiri.

Lebih lanjut, Gubernur Koster juga menyampaikan bahwa peresmian pada hari ini juga dilakukan secara serentak mulai dari tingkat Provinsi, kabupaten/kota, tingkat kecamatan hingga tingkat kelurahan sebagai salah satu bentuk pelaksanan pembangunan Bali dalam satu kesatuan wilayah 1 Pulau ,1 Pola dan 1 Tata Kelola dalam kerangka pola Pembangunan Semesta Berencana.

Editor     :  Hana Sutiawati