Adi Purnawijaya : Mobil Damkar Tua Dan Tidak Layak Beroperasi

foto sidak Damkar
Buleleng (Metrobali.com)-
Wakil Ketua II DPRD Buleleng, Made Adi Purnawijaya, Rabu (25/11) pagi melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke Kantor Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Buleleng dan diterima langsung oleh Kepala Kantor Damkar Buleleng, Putu Pasek Sujendra.”Kami melakukan Sidak ke Kantor Damkar Buleleng sesuai dengan laporan masyarakat yang menyatakan bahwa penanganan Damkar sangat terlambat datangnya dalam memberikan pertolongan” terang Made Adi Purnawijaya kepada metrobali.com
Menurut Made Adi Purnawijaya dari Partai Demokrat ini, hasil dari Sidak tersebut ditemukan fasilitas yang dimiliki Damkar, seperti mobil kondisinya sudah tua, begitu juga sarana perlengkapan dan peralatannya juga sudah tidak memenuhi syarat, dimana banyak yang bocor. Begitu juga dengan selang yang dipakai untuk memadam api dalam kondisi bocor, peralatan lainnya malahan sudah tidak ada.”Hal ini sudah tidak layak pakai atau beroperasi, pantas saja kalau dalam melakukan penanganan kebakaran selalu terlambat” ujarnya.”Malahan pernah ada kejadian kebakaran di Desa sembiran, mobil Damkar tidak kuat naik untuk menuju ketempat kebakaran. Kalau begini kondisinya, bagaimana bisa memberikan pelayanan yang maksimal” imbuh Made Adi Purnawijaya
Lebih lanjut ia mengatakan armada yang dimiliki Damkar Buleleng, saat ini sebanyak 8 unit mobil Damkar. Dalam pengoperasiannya di bagi tiga wilayah yakni untuk Buleleng barat ditempatkan 2 unit mobil Damkar di Seririt, di Buleleng tengah ditempatkan 4 unit mobil Damkar di Singaraja dan Buleleng timur disiagakan 2 unit mobil Damkar di Kubutambahan,”Idealnya armada ini ditambah dua kali lipat untuk nantinya bisa beroperasi secara maksimal dalam memberikan pelayanan memadamkan kebakaran. Hal ini sangat perlu diperhatikan oleh Pemkab Buleleng” ujar Made Adi Purnawijaya.”Yang perlu juga diperhatikan kesejahteraan petugas Damkar, misalnya tidak memiliki asuransi padahal pekerjaannya sangat berbahaya dan nafkahnya perbulan Rp 1 juta. Hal ini juga perlu mendapat perhatian karena tugas Damkar bersentuhan langsung dengan masyarakat. Mereka itu siaga 24 jam dan jelas itu meninggalkan keluarga dan pekerjaannya bertaruh nyawa” pungkasnya.
Pernyataan yang sama juga dilontarkan Kepala Kantor Damkar Buleleng, Putu Pasek Sujendra. Ia mengakui keterlambatan yang selama ini terjadi disebabkan kondisi mobil Damkar yang terbatas, serta umur kendaraan sudah tua.”Apalagi kalau untuk mencapi lokasi tempat kejadian, disamping harus melewati jalan raya yang padat. Juga kadang-kadang medannya sulit dijangkau. Kami dalam melaksanakan tugas selalu siap siaga dalam situasi bagaimanapun karena memang itu tup[oksi kami” tandasnya. GS-MB