????????????????????????????????????

Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa menyerahkan hadiah lomba layang-layang di Wantilan Jaba Pura Lingga Bhuwana, Puspem Kabupaten Badung, Selasa (13/9).
Mangupura (Metrobali.com)-

            Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa menyerahkan hadiah lomba layang-layang yang telah dilaksanakan oleh Pelangi Badung. Penyerahan piala dilaksanakan di Wantilan Jaba Pura Lingga Bhuwana, Puspem Kabupaten Badung, Selasa (13/9).
            Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa dalam sambutannya menyampaikan masyarakat sebagai penggemar atau penghobi kegiatan layang-layang adalah sangat luar biasa, sebagai suatu kegiatan inovasi dan kreatifitas masyarakat dibidang seni dan budaya, melalui jalur layang- layang ini. Hal ini memberikan potensi yang sangat luar biasa, dan menjadi perhatian kita bersama terlebih di Pemkab Badung, kedepannya bisa lebih fokus memberikan perhatian untuk memotivasi dan bisa lebih mengembangkan kreasi masyarakat. “Ini merupakan salah satu upaya atau saluran generasi muda untuk menyalurkan hobi dan kegemarannya dibidang layang-layang yang akan memberikan suatu nilai yang sangat positif dan nilai produktif pada generasi muda agar tidak ada pada jalur yang negatif atau tidak sesuai dengan harapan kita bersama,” katanya.
Menurut Suiasa, layang-layang merupakan hasil dari suatu kreatifitas yang lahir dari suatu imajinasi luar biasa, tidak segampang dan semudah apa yang kita bayangkan sekasat mata, suatu layang-layang kelihatan sederhana tapi kalau dilakoni bukan suatu yang mudah, dimana membutuhkan suatu skill atau ketrampilan, membutuhkan teknik dan imajinasi yang sangat luar biasa, dan dapat dikatagorikan bahwa layang-layang merupakan suatu produk budaya, suatu warisan yang harus kita lestarikan. Dalam budaya Bali disebut Rare Angon. Dimana dalam upacara keagamaan umat Hindu atau karya baik itu di pura maupun di Merajan pasti ada simbol rare angon, ini mencerminkan nilai filosofi yang terkandung didalamnya.
            Kegiatan lomba layang-layang yang telah dilaksanakan oleh generasi muda di kabupaten badung ini patut untuk didukung, didorong terus kedepannya agar dapat tumbuh dan berkembang karena layang- layang ini memiliki filosofi budaya. “Tugas dari sekaa layang-layang ini adalah bagaimana menghilangkan image/citra bahwa layang-layang sering menimbulkan kemacetan di jalan dan jangan sampai ada arogansi menuju dan pulang dari tempat perlombaan dimana lomba layang-layang ini memiliki filosofi luhur, niat yang mulia dan memiliki dampak yang positif hilang karena hal-hal yang sifatnya tidak terlalu teknis,” pintanya.
            Para penggiat dan penggemar layang-layang ini sifatnya sudah mendunia bahkan kegiatan lomba layang-layang internasional sudah ada. Kegiatan layang-layang ini adalah suatu kegiatan yang sifatnya kegiatan bermasyarakat yang ada ditengah-tengah masyarakat. Untuk kedepannya khusus bagi Pelangi Badung untuk dapat menggelar lomba layang-layang secara rutin dan Pemkab Badung akan siap mendukung, memotivasi bahkan memperkuat penyelenggaraan lomba layang-layang  di Kabupaten Badung. “Generasi muda bisa terarah dengan baik dan budaya bisa kita lestarikan,” tambahnya. 
Kepada penggemar layang-layang (rare angon), mudah-mudahan dengan terlatihnya kesabaran, keiklasan bahkan dengan rasa kebersamaan dan kekeluargaan yang terbangun merupakan nilai-nilai luhur kejiwaan sikap mental perlu terus dipupuk kedepanya. “Mudah-mudahan dengan karakteristik dan sikap mental para penggiat layang-layang dengan kesabaran, ketulus iklasan dan terbangunnya rasa kebersamaan dan kekeluargaan itu bisa juga dikembangkan disemua lingkungan dan dikembangkan disegala kehidupan ditengah-tengah masyarakat menuju hidup damai tentram dan sejahtera,” pungkasnya.
            Ketua Panitia I Putu Pasek Pranatha melaporkan, penyerahan piala juara lomba layang-layang Pelangi Badung tahun 2016 yang ke 2 kalinya, sebanyak 50 juara yang dibagikan. Dimana tujuan dari lomba layang-layang pelangi kabupaten badung untuk melestarikan budaya bermain layang-layang yang digemari di Bali. Sebagai generasi muda berharap kedepannya kabupaten Badung bisa menjadi kabupaten terbaik sebagai kabupaten pelestari layang-layang di Bali. RED-MB