bandara ngurah rai
 
Kuta, (Metrobali.com)‎ –
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMB) telah mengubah Volcano Observatory Notice for Avition (VONA)‎ dari warna merah menjadi warna oranye. Perubahan warna itu berkaitan dengan aktivitas Gunung Agung yang menyemburkan abu vulkanik.
 
Jika sebelumnya abu vulkanik mencapai 6 ribu meter di atas permukaan laut (mdpl), kini abu vulkanik berada di ketinggian 1.500-2.000 mdpl.
 
Dengan perubahan VONA tersebut, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai bisa kembali beroperasi. Communication & Legal Section Head Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Arie Ahsanurrohim menjelaskan, dari rapat gabungan yang melibatkan seluruh stakeholder pada siang tadi pukul 13.00 WITA, maka diputukan agar Bandara Ngurah Rai kembali dibuka.
 
“Setelah VONA diturunkan lalu presentasi oleh BMKG terkait kondisi terkini cuaca, maka bandara kembali dibuka mulai pukul 15.00 WITA,” kata Arie, Rabu 29 November 2017.
 
Ia menjelaskan, ketinggian abu terpantau berada di 21.000 feet dan mengarah ke selatan-tenggara. “Air space Bali Airport masih bisa terbuka. Masih ada celah untuk operasional,” tuturnya.
 
Sebelumnya, dua hari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai ditutup total imbas dari sebaran abu vulkanik Gunung Agung. Hari ini, rencananya bandara masih ditutup hingga Kamis besok, 30 November 2017. Namun, perkembangan terkini memungkinkan bandara bisa kembali beroperasi. JAK-MB