img_20160907_234709
Denpasar, (Metrobali.com) –
Ratusan massa dari Banjar Peken, Desa Adat Sumerta mendatangi Polda Bali. Mereka bermaksud menanyakan perihal penangkapan rekan mereka yang bernama I Gusti Putu Dharma Wijaya‎ oleh pihak kepolisian. Mereka ‘mengepung Mapolda Bali di Jalan WR Supratman. Arus lalu lintas pun ditutup. Kepala Dusun Banjar Peken, I Wayan Murdika menuturkan, kehadiran mereka untuk maksud menanyakan nasib rekan mereka yang ditangkap pihak Polda Bali. “Rekan kami itu ditangkap tiba-tiba. Ini seperti penculikan karena tidak ada pemberitahuan. Ditangkap di tempatnya bekerja,” kata Murdika di lokasi‎, Rabu 7 September 2016.
img-20160908-wa000
Ia menyayangkan penangkapan rekannya di tengah situasi hari raya Galungan. Apalagi, penangkapan dilakukan tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu sebelumnya. Menurut informasi yang diterimanya, I Gusti Putu Dharma Wijaya ditangkap berkaitan dengan penurunan bendera Merah Putih di Gedung DPRD Bali saat demo tolak reklamasi Teluk Benoa pada 25 Agustus lalu.
“Ya, dia (I Gusti Putu Dharma Wijaya) ikut menurunkan bendera Merah Putih saat demo itu,” sebutnya. Hingga kini, mereka masih menunggu kejelasan nasib rekan mereka yang ditangkap sekira pukul 21.00 WITA itu. Selain memblokade jalan, polisi juga menjaga ketat ratusan warga tersebut. Hingga tengah malam, warga masih bertahan di depan Mapolda Bali. JAK-MB