Foto: Plt Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bali Gde Sumarjaya Linggih alias Demer dan jajaran pengurus bersama Panitia Musda Golkar Bali di Kantor DPD Golkar Bali, Jumat (21/2/2020).

Denpasar (Metrobali.com)-

Musyawarah Daerah (Musda) Golkar Provinsi Bali yang mengagendakan memilih Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi Bali yang definitif diundur ke hari Senin 24 Februari 2020 yang awalnya direncanakan Sabtu 22 Februari 2020. Musda kali ini akan dilaksanakan di Prime Plaza Hotel Sanur.

Alasan diundurnya Musda Golkar Bali ini karena menyesuaikan dengan rencana kehadiran Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto.

“Surat dari DPP, jadwal Musda harus diketok dalam rapat harian DPP Golkar Minggu ini. Senin Musda baru bisa dilaksanakan,” kata Plt Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bali Gde Sumarjaya Linggih alias Demer dalam keterangan pers di Kantor DPD Golkar Bali, Jumat (21/2/2020).

Demer yang juga maju sebagai Bakal Calon Ketua DPD Partai Golkar dalam Musda kali ini menambahkan tidak ada yang istimewa dari pengunduran acara Musda Golkar Bali ini selain karena memang masalah waktu dan jadwal kehadiran Ketua Umum DPP Golkar Airlangga Hartarto.

“Musda mundur hanya masalah waktu dan karena Ketum mau hadir di Musda Golkar Bali,” terang Demer didampingi Ketua Panitia Penyelenggara Musda Partai Golkar Bali Komang Takuaki Banuartha dan jajaran pengurus Partai Golkar Bali.

Terkait surat undangan, menurut Demer tanggal pelaksanaan Musda sudah diralat. Setidaknya sekitar 300 undangan disebar seperti untuk Gubernur Bali, Forkominda, pimpinan partai politik di Bali, KPU, Bawaslu.

“Undangan juga sudah diralat dan dikomunikasikan dengan pihak-pihak terkait. Kami meminimalkan kemungkinan kecewanya para undangan,” imbuh Demer yang juga Wakil Ketua Komisi VI DPR RI ini.

Demer juga kembali mengungkapkan alasan jadwal Musda ini digelar secepatnya. “Kami cepat-cepat melaksanakan Musda karena berkaitan dengan hari baik. Setelah Kuningan tidak bagus, Muncal Balung. Jadi kami lakukan antara Galungan dan Kuningan,” ungkap Demer.

Politisi Golkar asal Desa Tajun Buleleng ini pun menambahkan dalam Musda Golkar Bali kali ini juga akan dibahas dan digali pemikiran dari Golkar Bali menyikapi dampak dari virus Corona baik dari aspek kesehatan termasuk dari dampak ekonomi khususnya bagi pariwisata Bali.

“Paling hot, rekomendasi dari Golkar Bali soal virus Corona. Ada empat hal yang akan direkomendasikan,” pungkas Demer.

Sesuai mekanisme internal Partai Golkar, dalam pemilihan Ketua Golkar Bali pada Musda kali ini total ada 14 hak suara. Masing-masing satu suara untuk DPD Golkar Kabupaten/Kota sehingga ada 9 hak suara untuk 9 DPD Golkar Kabupaten/Kota se-Bali. Satu hak suara dimiliki DPP Golkar dan satu hak suara bagi DPD Golkar Provinsi Bali.

Sisanya tiga hak suara untuk sayap Partai Golkar, organisasi pendiri Partai Golkar dan organisasi yang didirikan Partai Golkar. Rinciannya untuk sayap partai sepertiAMPG, KPPG secara bersama-sama mempunyai satu hak suara.

Lalu organisasi pendiri partai Golkar yakni Soksi, MKGR, Kosgoro secara bersama-sama mempunyai satu hak suara. Terakhir organisasi yang didirikan partai Golkar yakni AMPI (Angkatan Muda Pembaharu Indonesia) MDI, (Majelis Dakwah Islamiah), Al Hidayah, Satkar Ulama, HWK (Himpunan Wanita Karya), secara bersama-sama memiliki satu hak suara.

“Sebenarnya Dewan Pertimbangan punya satu suara. Cuma dalam kepengurusan sebelumnya belum di SKK-kan. Jadi total hanya 14 hak suara,” terang Sekretaris Panitia Penyelenggara atau OC (Organizing Commitee) Musda Partai Golkar Provinsi Bali Muammar Kaddafi ditemui di Kantor DPD Golkar Bali.

Kaddafi menerangkan untuk dapat maju sebagai Bakal Calon Ketua DPD Golkar Bali, yang bersangkutan wajib mengantongi dukungan minimal 30 persen dari total 14 pemegang hak suara. Syarat  ini harus dibuktikan dengan surat dukungan serta harus diserahkan saat rapat Pleno Musda.

“Kalau ada bakal calon yang kantongi surat dukungan 50 persen lebih langsung ditetapkan secara aklamasi sebagai Ketua DPD Golkar Provinsi Bali,” terang Kaddafi yang juga Wakil Sekretaris DPD Golkar Provinsi Bali.

Sementara itu Ketua Panitia Penyelenggara Musda Partai Golkar Bali Komang Takuaki Banuartha menyatakan pihaknya sudah sangat siap menggelar Musda Golkar kali ini. Semua persiapan sudah sangat matang.

“Sudah siap dari materi, tempat pelaksanaan dan lain-lain. Kalau dari DPP Golkar memang belum ada konfirmasi siapa yang akan datang kita tunggu saja,” imbuh politisi yang akrab disapa Komang Banu ini.

Bendahara DPD Partai Golkar Provinsi Bali ini menambahkan tidak pula ada hal-hal khusus yang perlu diantisipasi dalam Musda kali ini. Diyakini Musda akan berjalan mulus tanpa ada gejolak yang berarti.

“Sesuai amanah Munas X harus dilaksanakan Musda di semua daerah. Karena ini amanah kita di Provinsi Bali melaksanakan dengan baik,” pungkas pria yang juga Ketua PDK Kosgoro 1957 Provinsi Bali ini. (dan)