Wagub Ketut Sudikerta pada Deklarasi dan Penandatanganan Keputusan BupatiWalikota Se-Bali Tentang Pembentukan TPID

Denpasar (Metrobali.com)-

Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengapresiasi terbentuknya Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di sembilan kabupaten/kota se-Bali. Keberadaan TPID di tingkat kabupaten/kota ini diharapkan memberi pengaruh signifikan terhadap pengendalian laju inflasi. Penegasan tersebut disampaikan Pastika dalam sambutan yang dibacakan Wagub Ketut Sudikerta pada Deklarasi dan Penandatanganan Keputusan Bupati/Walikota Se-Bali Tentang Pembentukan TPID di Ruang Graha Tirta Gangga Kantor Perwakilan Bank Indonesia Daerah Bali, Rabu (11/02).

Di hadapan para bupati dan walikota yang hadir, Pastika mengingatkan bahwa laju inflasi daerah Bali cukup tinggi dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Bahkan, pada tahun 2014, secara akumulasi inflasi menyentuh kisaran 8,43 persen atau melebihi target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Oleh karenanya pembentukan tim ini dirasa sangat urgen dan mendesak. Kehadiran TPID diharapkan mampu menekan laju inflasi agar tak berdampak lebih serius pada peningkatan angka kemiskinan dan pengangguran di Bali.
Agar fungsinya optimal, Pastika minta TPID fokus pada lima aspek kegiatan antara lain pemantauan dan identifikasi tekanan inflasi serta penyusunan rekomendasi mengenai langkah-langkah pengendaliannya, menilai dan menyusun rekomendasi kebijakan stabilitas harga pangan dan penguatan aspek kelembagaan dan penyelarasan kegiatan antara tim Kabupaten/Kota. Selain itu, penguatan kapasitas sumber daya manusia dan penerbitan publikasi tentang inflasi serta peningkatan koordinasi dalam rangka penetapan sasaran inflasi 3 tahun ke depan juga harus menjadi agenda kerja TPID. Melalui program-programnya, Pastika berharap TPID mampu mengendalikan harga kebutuhan pokok dan komoditas strategis lainnya agar terjangkau oleh daya beli masyarakat.  Secara makro, terbentuknya tim ini hendaknya mampu menstabilkan pertumbuhan ekonomi Bali.
Sementara itu, Ketut Sudikerta selaku Ketua TPID Provinsi Bali menyampaikan pentingnya pengendalian inflasi. Menurutnya, jika tak dikendalikan dengan baik, inflasi akan berpengaruh pada kemampuan daya beli masyarakat. Karena itu, TPID yang telah terbentuk diminta mencurahkan daya dan upaya untuk menjaga stabilitas harga barang di wilayah masing-masing.

Sebagai penunjang pengendalian inflasi melalui teknologi informasi, pihaknya bekerjasama dengan Bank Indonesia juga meluncurkan website Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) yang diberi nama SiGapura (Sistem Informasi Harga Pangan Utama Komoditas Strategis).  Sistem Informasi ini secara kontinyu akan menyajikan data harga komoditas utama penyumbang inflasi. Sudikerta berharap, langkah strategis ini dapat memantapkan koordinasi antara lembaga pengendali inflasi mulai dari pusat hingga daerah. Anggota Dewan Gubernur BI Hendar juga menyampaikan apresiasi atas pementukan TPID. Setelah dideklarasikan, ia berharap tim dapat bekerja secara maksimal. Dia juga minta TPID Bali tetap berkoordinasi dengan tim serupa di tingkat pusat. AD-MB