Denpasar (Metrobali.com)-

Tentara Nasional Indonesia akan mensterilkan aktivitas pariwisata di kawasan Nusa Dua, Kabupaten Badung sebagai lokasi utama Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (KTT APEC) mulai 3-9 Oktober 2013.

“Aktivitas setelah tanggal 3 Oktober di Nusa Dua dibatasi,” kata Kepala Penerangan Kodam IX Udayana, Kol. Arm Wing Handoko di Denpasar, Senin (30/9).

Pembatasan tersebut juga berlaku bagi kegiatan pariwisata, termasuk permainan layang-layang dan aeromodeling di sekitar kawasan bandara hingga Nusa Dua.

“Aktivitas penerbangan padat, agar tidak dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu,” ucapnya.

Sebelumnya beredar pula pesan singkat yang disebarkan oleh orang tak bertanggungjawab terkait isu keamanan yang bisa mengancam kelancaran KTT APEC.

Wing menegaskan bahwa informasi itu tidak benar dan hanya bersifat provokatif yang diduga dilakukan oleh segelintir orang.

“Situasi Bali masih aman. Tidak ada hal signifikan meskipun ada pesan singkat gelap. Saya tegaskan itu tidak ada dan sifatnya provokatif,” jelasnya.

Wakil Komandan Satuan Tugas Penerangan, Letkol Arm Kadek Arya menjelaskan bahwa para delegasi mulai berdatangan ke Bali pada 1 Oktober 2013.

Untuk itu pihaknya bersama Polri telah melakukan pengetatan pengamanan di sejumlah pintu masuk Pulau Dewata dan khususnya Nusa Dua.

“Pengetatan untuk keluar masuk Nusa Dua lebih sensitif,” ujarnya.

Tak hanya pemeriksaan terhadap identitas orang yang akan memasuki kawasan “Bali Tourism Development Corporation” (BTDC) tetapi juga sejumlah kendaraan menjadi sasaran pemeriksaan petugas, yang mengharuskan semua kendaraan terdaftar dengan dilengkapi stiker khusus.

Sementara itu terkait keamanan di wilayah pesisir, TNI juga menjalin kerja sama dengan aparat kepolisian dan masyarakat di sejumlah pelabuhan tradisional.

“Kami lakukan kerja sama rutin dengan Polda. Kami imbau masyarakat agar melapor cepat apabila menemukan kejanggalan,” tambahnya.

Sebelumnya TNI dan Polri mengerahkan 11 ribu personel untuk mengamankan jalannya KTT APEC, termasuk personel dari Jawa Timur.

Pengamanan itu juga dilakukan dibantu oleh petugas pengamanan adat Bali atau pecalang. AN-MB