Sudikerta Tinjau Pasar Badung yang terbakar

Denpasar (Metrobali.com)-

Kebakaran yang terjadi Kemarin Sore pada pasar tradisional terbesar di Bali terkenal dengan nama Pasar Badung, mengundang keprihatinan Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta untuk terjun langsung ke lokasi kejadian , pada Selasa (01/03).

Dalam peninjauannya, Wagub Sudikerta yang juga didampingi Assisten Ekonomi Pembangunan dan Kesejahteraan Masyarakat Setda Provinsi Bali Ketut Wija,  menghimbau kepada para pedagang yang masih berjualan ditengah kondisi pemadaman sedang berlangsung untuk bersabar terlebih dahulu. Hal tersebut dikhawatirkan dapat membahayakan keselamatan para pedagang dan pembeli, apabila masih tetap bersikukuh berjualan pada kondisi yang dapat dikatakan masih belum kondusif untuk aktifitas jual beli.

“Saya himbau para pedagang yang masih berjualan di area kejadian ini, untuk tidak berjualan terlebih dahulu, hendaknya bersabar dulu, karena tim pemadam masih bekerja dan mobil pemadam juga masih aktif bekerja, hal ini dapat membahayakan keselamatan para pedagang dan pembeli,” tegas Sudikerta pada para pedagang.

Pada kesempatan tersebut, saat ditemui oleh awak media Wagub Sudikerta juga menilai bahwa  kebakaran ini tidak dapat dilepaskan dari struktur bangunan pasar yang tidak optimal dalam menjaga keselamatan aktifitas pasar. Seperti, instalasi pompa hydrant yang tidak berfungsi saat terjadi kebakaran, instalasi listrik yang juga berpengaruh besar terhadap timbulnya kebakaran, serta aktifitas para pedagang yang harus lebih waspada dan berhati-hati dalam melaksanakan kegiatannya contohnya dalam penggunaan dupa, kompor gas maupun barang-barang elektronik lainnya.

Disamping semua kemungkinan teknis (sekala) penyebab kebakaran tersebut, maka penyebab niskala juga tidak bisa dilepaskan. Menurutnya, kejadian kebakaran ini merupakan kali kedua yang terjadi di Pasar Badung, dimana sebelumnya pada tahun 2007 juga telah terjadi hal yang sama. Hal ini tentu menjadi perhatian pemerintah maupun masyarakat, untuk lebih mawas diri dan mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. Wagub Sudikerta berharap adanya keterlibatan para pemuka agama atapun sulinggih tentang peristiwa kebakaran tersebut, sehingga penaggulangan bencana  dapat dilakukan baik dari sisi Sekala maupun Niskalanya.

Selanjutnya, untuk penangguangan bencana lebih lanjut baik dari segi relokasi sementara para pedagang maupun pembangunan kembali Pasar Badung, Sudikerta berharap terdapat koordinasi yang baik antara Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali maupun pihak-pihak yang memiliki kewenangan dan tanggung jawab dalam hal ini. Sehingga, penanggulangan bencana dapat dilakukan dengan cepat dan aktivitas jual beli di Pasar Badung ini dapat segera pulih kembali, karena apabila aktivitas pasar mengalami kelumpuhan maka akan mempengaruhi terhadap pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat serta berpengaruh terhadap kenaikan invlasi di Bali.

Sementara itu, Kepala Seksi  Operasional Dinas Kebakaran Kabupaten Badung I Ketut Nadu mengungkapkan bahwa kebakaran yang terjadi sejak kemarin sore (29/02) pukul 18.15 WITA, berhasil dipadamkan pada pukul 06.00 WITA tadi pagi. Namun, barang-barang yang ada didalam toko pada lantai satu sampai tiga tidak bisa diselamatkan lagi, semuanya habis terbakar oleh si jago merah. Dalam menangani kebakaran tersebut, terdapat 31 Mobil Pemadam Kebakaran yang terdiri dari Mobil Pemadam Kebakaran Kota Denpasar (15 mobil), Kabupaten Badung (7 mobil), Tabanan, Gianyar, Klungkung Bangli (masing-masing 2 mobil), dan Mobil Pemadam Kebakaran dari Bali Tourism Development Center (BTDC).

Dalam momentum itu, Ia juga mengugkapkan bahwa sampai sekarang belum dapat dipastikan penyebab dari kebakaran tersebut, namun sejak tadi malam banyak ledakan-ledakan yang bermunjulan dari tabung gas, mesin pendingin serta barang-barang yang terkandung gas lainnya. Sampai saat ini, Ketut Nadu mengungkapkan bahwa pemadaman sudah dapat dilakukan 90%, selanjutnnya difokuskan pada pendinginan kebakaran.AD-MB