Peringatan Hari AIDS

Denpasar (Metrobali.com)-

            Virus HIV-AIDS adalah masalah multidimensi tidak terbatas pada masalah kesehatan saja, karena masih ada di masyarakat stigma dan diskriminasi terhadap  orang Dengan HIV-AIDS (ODHA). Oleh karena itu, kepada lembaga seperti PHDI dan Majelis Desa Pakraman diharapkan untuk terus bekerja keras meningkatkan sosialisasi slogan “Stop HIV-AIDS, Jauhi Penyakit Jangan Orangnya”. Himbauan ini disampaikan Gubernur Bali, Made Mangku Pastika dalam sambutannya yang dibacakan oleh Wakil Gubernur Bali, Ketut Sudikerta pada acara Peringatan Hari AIDS se-Dunia, Selasa (9/12) di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya, Denpasar. Lebih jauh Pastika yang juga merupakan Ketua Umum Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Bali menambahkan selama ini Pemerintah Provinsi Bali bersama-sama seluruh komponen lembaga sosial kemasyarakatan yang punya kepedulian terhadap HIV-AIDS, telah melakukan berbagai upaya untuk menekan laju penyebaran HIV-AIDS ini, mulai dari preventif, kuratif dan pembentukan Kelompok Siswa Peduli AIDS dan Narkoba (KSPAN), pada jenjang SMP dan SMA/SMK, serta pembentukan Kader Desa Peduli AIDS (KDPA) di seluruh Desa Pakraman se-Bali, untuk memberikan pengetahuan yang komprehensif tentang HIV-AIDS di kalangan remaja dan tokoh-tokoh masyarakat. “Selama ini secara berkelanjutan kita sudah melaksanakan lomba sekolah sehat (LSS) mulai dari tingkat TK hingga SMA untuk meningkatkan hidup bersih dan sehat serta untuk menciptakan lingkungan sekolah yang sehat sehingga akan tumbuh generasi penerus SDM yang berkualitas sekaligus menekan penyebaran HIV/AIDS di Provinsi Bali”, ujarnya. Dalam kesempatan tersebut, Pastika juga mengapresiasi tema hari AIDS tahun ini yakni “Cegah dan Lindungi Diri, Keluarga dan Masyarakat Dari HIV-AIDS Dalam Rangka Perlindungan HAM”, tema ini dipandang tepat karena takdir manusia adalah untuk menjadi diri sendiri dan selanjutnya bisa menjadi dirinya yang manusiawi dan sempurna bisa dicapai melalui pencaharian diri selanjutnya baru ke hal yang universal yakni melindungi keluarga dan masyarakat.

            Sementara itu Kepala Biro Kesra Setda Provinsi Bali, Dewa Putu Beratha menyampaikan sampai Oktober 2014 kasus HIV/AIDS di Bali mencapai 10371 dengan rincian, AIDS : 4811, HIV : 5560, Hidup : 9806, Mati : 565 dengan estimasi : 26000. Saat ini Provinsi Bali menempati urutan ke-5 setelah Papua, Jatim, DKI dan Jabar sedangkan tiga kasus besar di Bali yakni Kota Denpasar : 4124, Kabupaten Buleleng: 1841, Badung: 1572 serta kabupaten lainnya rata-rata 200-600 dengan rata-rata temuan kasus : 100-120 perbulan. Beratha menambahkan dalam rangka menyambut peringatan hari AIDS se-dunia selama ini telah dilaksanakan lomba-lomba seperti Lomba Sekolah Sehat (LSS) dari TK hingga SMA, Lomba Kantin Sehat dari tingkat SD hingga SMA, Lomba KSPAN Tingkat SMA dan SMA, Lomba Baca Puisi Tingkat SMP serta lomba menulis surat untuk ODHA.

            Acara juga dirangkaikan dengan penyerahan hadiah kepada pemenang lomba yang diserahkan oleh Wakil Gubernur Bali yang juga Ketua Harian KPA Provinsi Bali didampingi oleh Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali, Ibu Ayu Pastika serta Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali, Ibu Dayu Sudikerta. Acara juga dimeriahkan dengan pembacaan puisi serta tarian kecak yang menggambarkan dampak HIV-AIDS bagi masyarakat. AD-MB