koster wayanDenpasar (Metrobali.com)-

Pelaksanaan Pilkada serentak di enam kabupaten/kota di Bali pada 9 Desember mendatang disambut dengan dengan penuh optimisme oleh PDIP. Sebab, beberapa kali survei internal yang dilakukan, semua pasangan calon (paslon) bupati/walikota dan wakilnya unggul atas semua lawannya di enam kabupaten/Kota di Bali. Bahkan pilkada Badung dan Karangasem yang awalnya menjadi zona merah bagi PDIP, kini kandidatnya berbalik unggul. PDIP meyakini akan memenangkan semua pertarungan pada pilkada serentak di Bali.

Hal itu ditegaskan ketua DPD PDIP Bali I Wayan Koster saat memberikan pengarahan rapat koordinasi daerah (Rakorda) untuk mengevaluasi persiapan Pilkada serentak, di Kantor DPD PDIP Bali, Jumat (27/11). Hadir 
pada acara tersebut pengurus DPD PDIP Bali, pengurus DPC PDIP kabupaten/kota dan PAC PDIP, dari enam kabupaten/kota, anggota fraksi PDIP DPR RI Dapil Bali, DPRD Bali, DPRD Kabupaten/Kota, Tim Pemenangan kabupaten/kota, Badan Saksi, Badan Pemenangan Pemilu, Badan Advokasi dan Hukum, Tim Asistensi dan paslon.

Koster menjelaskan, PDIP Bali sudah menggelar survei sendiri di enam kabupaten/Kota tanpa melibatkan lembaga survei. Anggota komisi X DPR RI menegaskan, PDIP Bali menggunakan saksi-saksi masing-masing TPS untuk melakukan survei. Setiap TPS diambil 30 responden sebagai sampel. Dalam satu TPS ada dua saksi. Keduanya memilih responden sendiri. Saksi-saksi tersebut melakukan survei di TPS di luar desanya. 

“Agar hasilnya obyektif, saksi tersebut tidak melakukan survey kepada responden di TPS-nya. Kerjanya sistem cross. Respondennya di TPS di luar desanya. Kalau dikumpul-kumpul ternyata dalam satu kabupaten itu responden lebih dari 12.000 orang. Bahkan di Tabanan respondenya sampai 23.000 orang,” jelas Koster.

Profesor ITB yang dikenal ahli statistik ini melanjutkan, metodologi survei yang digunakan sangat sederhana. Kepada responden hanya ditanyakan sekitar dua atau tiga pertanyaan, seperti, siapakah yang akan dipilih dalam Pilkada serentak dan apa alasannya. Jadi secara metodologis langsung menukik ke persoalan yang ada. 

Hasil surveinya, ungkap Koster, paslon yang diusung PDIP mengantongi kemenangan di atas 70 persen. Dengan cara ini, lanjut dia, PDIP tidak perlu lagi menggunakan lembaga survei seperti LSI, Saiful Mujani, Lingkasaran Survei Indonesia, Indobarometer dan sebagainya.

“Kita menggunakan lembaga survei, bayarnya mahal, respondennya hanya 400 sampai 1000 orang. Terus orangnya tidak bekerja, karena mereka menyuruh orang lain yang bekerja,” ujar Koster.

Koster kemudian membeberkan hasil survei masing-masing kabupaten/kota. Untuk Jembrana, Tabanan dan Badung, menuru Koster, paslon yang disung PDIP akan menang telak, sebab hasil surveinya di atas 70 persen.

‪Untuk Pasangan Giriasa di Pilkada Badung, dari hasil survei I mencapai 70%, dan survei II sebesar 74%. Survei ini dilakukan dengan jumlah responden sebanyak 16.545 orang, dan yang tak memilih sebesar 11%. Dengan jumlah pemilih sebanyak 363.966 orang, PDIP Bali memperkirakan suara yang sah di Badung sebesar 274.037 (75%), dan target perolehan sebanyak 191.945 suara (70%).‬

Demikian dengan Bangli dan Denpasar, kendati hasil survei tak melebihi 70 persen, PDIP tetap akan menang. Hasil survei untuk Pilkada Denpasar, paket Dharma-Negara memperoleh 56%. Dengan jumlah pemilih Kota Denpasar sebanyak 423.553 orang, Pasangan Dharma-Negara diperkirakan meraup suara sah 296.487 (70%), dan targetkan memperoleh suara sebanyak 207.541 (70%). Untuk di Denpasar, DPD PDIP menggunakan 12.390 koresponden.‬

Sementara untuk Karangasen, hasil survei masih di bawah 50 persen. Paslon Wayan Sudirta-Ni Made Sumiati (SMS) hanya mengantongi 38 persen. Kendati demikian, hasil itu tetap mengungguli dua paslon lainnya. Bahkan hasil survei tersebut meningkat dari hasil survei sebelumnya. Koster optimis, elektabilitas SMS akan terus meningkat menjelang pemilihan.  “Kta tidak berputus asa. Belum terlambat. Kita targetkan hasilnya bisa mencapai 45 persen menjelang pemilihan. Kalau bisa meraih 45 persen, maka optimis Karangasem akan dimenangkan oleh PDIP,” kata Koster.

Ia menambahkan, ada strategi khusus yang digunakan di Pilkada Karangasem. Pihaknya telah mengumpulkan berbagai kelompok masyakat. Setiap orang dalam kelompok itu diminta merekrut 10-15 orang. Misalnya, ada satu kelompok masyarakat atau organisasi yang jumlah 300 orang, mereka diminta untuk “merekrut” 10-15 orang di desanya untuk mendukung paket SMS.

Pada kesempatan itu, Koster meminta seluruh pengurus dan kader PDIP untuk bekerja keras memenangkan jagoan PDIP pada Pilkada serentak di Bali. Khusus untuk anggota fraksi DPRD Bali dan DPRD enam kabupaten/kota yang menggelar pilkada, ia kembali mengingatkan bahwa mereka akan di-recall dari keanggotaannya di DPRD Bali. 

“Sudah ada surat pernyataan bermeterai, siap mengundurkan diri jika palon kalah di dapilnya. Makanya semua harus bekerja keras,” tegas Koster. RED-MB