Foto: Mitra Gojek di Semarang menyalurkan aspirasinya agar Kantor Gojek Semarang berkoperasi kembali.

Semarang (Metrobali.com)-

VP Region Gojek,  Region Jawa Tengah DIY Delly Nugraha mengapresiasi mitra Gojek yang telah menyalurkan aspirasinya di Kantor Gojek Semarang, Rabu 14 Agustus 2019.

Ia juga menyampaikan bahwa saat ini pihaknya tengah melakukan proses penyelesaian dan mengupayakan untuk segera mengaktifkan kembali kantor Gojek Semarang.

“Kami sampaikan apresiasi kepada para mitra Gojek yang telah menyalurkan aspirasinya hari ini di kantor operasional kami di Semarang,” kata Delly, Rabu (14/8/2019) dalam keterangan persnya.

Ditambahkanya, dalam menjalankan operasionalnya di Indonesia, GOJEK selalu mengedepankan keamanan dan kenyamanan publik.

“Kami juga haturkan maaf kami sebesar-besarnya untuk ribuan mitra kami lainnya yang terkena dampaknya sehingga kantor kami tidak bisa beroperasi secara maksimal melayani para mitra,” ujarnya.

“Saat ini kami dalam proses penyelesaian dan diupayakan untuk dapat segera mengaktifkan kembali kantor operasional kami di Semarang,” imbuh Delly.

Seperti diketahui, sebelum aksi damai pengemudi roda dua hari ini, Gojek didatangi pengemudi roda empat yang ingin menyampaikan aspirasi.

Sayangnya, aksi tersebut berujung tindakan pengrusakan fasilitas kantor. Aksi tersebut juga menyegel Kantor Gojek Semarang yang menyebabkan kantor operasional tersebut tutup.

Seagai salah satu yang terkena dampak aksi demo pengemudi roda empat, Ketua Komunitas Rider Merah Putih, Khrisna bersama rekan pengemudi roda dua melakukan aksi damai di depan kantor Gojek Semarang yang disegel.

Aksi damai tersebut bertujuan meminta pihak Gojek untuk membuka lagi kantor yang disegel. Dikatakan Khrisna, tutupnya kantor Gojek Semarang membuat rekan pengemudi lain tidak bisa mengadu ke Gojek jika mendapat masalah, baik di jalan ataupun pada sistem aplikasi.

“Yang aksi damai hari ini dari roda dua, sebagian dari Go Massage, Go Life dan lainya. Mayoritas roda dua. Tujuannya satu buka kembali kantor operasional di Semarang. Karena sebelumnya kantor Gojek Semarang sudah disegel karena aksi demo yang dilakukan rekanan mitra roda 4,” sebutnya.

“Saya dan temen-temen merasa kok kantor ditutup pelayanannya. Kasihan yang lain yang sedang ada masalah mau mengadu ke kantor Gojek gak bisa. Selama ini kalau ada apa-apa kami ngadunya ke sini,” ungkapnya.

Sejak disegel dan ditutup, kata Khrisna, tidak ada satupun pelayanan Gojek. Padahal selama ini diakui Khrisna ia dan rekannya selalu mendapatkan jalan keluar atas masalah yang dihadapi. Ia juga mengaku merasa nyaman jika bisa bertemu langsung dengan pihak Gojek untuk menyampaikan keluhannya.

“Selama ini jika ada masalah di jalan, atau dengan aplikasi kami selalu menyampaikannya ke kantor untuk kemudian meminta saran dan solusi. Biasanya kami direspon dan ada solusi, tapi memang ada prosesnya,” terangnya.

Pihaknya pun merasa terbantu dengan adanya kantor Gojek Semarang. “Kami nyaman kalau ketemu langsung sama pihak Gojek. Saya sendiri pernah mengadukan soal kenapa kok jarang orderan masuk, nanti diterima aspirasinya,” curhatnya.

Sebagai informasi, Rabu (14/7/8) kantor Gojek Semarang kembali disinggahi ratusan mitra pengemudinya. Kali ini mitra roda dua. Aksi damai ini meminta Gojek untuk membuka kembali kantor Operasional di Semarang.

Sebab, aksi demonstrasi yang dilakukan mitra roda empat tersebut berdampak pada divisi: mitra roda dua, mitra Go Massage, mitra Go Life dan mitra lainnya. (wid)