????????????????????????????????????

Wabup Suiasa bersama Sekkab Kompyang R. Swandika disaat memimpin Rapat TPID Kabupaten Badung, Senin (6/6) kemarin di Puspem Badung.
Mangupura (Metrobali.com)-


            Penasehat Tim Inflasi Daerah Kabupaten Badung yang juga Wakil Bupati Badung  Drs . I Ketut Suiasa memberikan perhatian serius terhadap Ketersediaan Pangan dan tingkat inflasi yang terjaga di Kabupaten Badung. Dalam Rapat TPID Kabupaten Badung,Wabup Suiasa, Senin (6/6) kemarin, memberikan Direktif khusus kepada segenap anggota Tim TPID untuk melakukan Terobosan-Terobosan yang dapat menjaga suasana dan dinamika kehidupan masyarakat agar tidak dilanda kepanikan terutama menjelang hari raya besar termasuk  memasuki Bulan Rhamadan ini. “Menurutnya intervensi pemerintah dalam upaya menjaga  lancarnya distribusi pangan dan Stabilitas harga serta ketersediaan bahan pangan yang berkualitas menjadi perioritas penting untuk memastikan bahwa pemerintah senenatiasa hadir ditengah masyarakat. ” ujar Suiasa.
            Lebih Lanjut  Wabup Suiasa juga menegaskan bahwa dinamika hidup yang sangat berpengaruh terhadap tingkat inflasi daerah ini mesti menjadi perhatian bersama untuk selalu dijaga dan dikendalikan, karena bila tidak dikendalikan maka beban hidup  masyarakat akan semakin berat, sehingga berpotensi melahirkan keluarga miskin baru .” kendati demikian kondisi inflasi ini  juga amat sangat tergantung kondisi makro ekonomi nasional dan regional, sebagai benteng terakhir didaerah maka kewajiban pemerintah daerah melakukan upaya menciptakan ketahanan pangan dan ketersediaan  pangan, melakukan upaya pengendalian harga, kedepan selain ketersediaan pangan dan distribusi maka yang terpenting yang mesti diperhatikan adalah  kualitasnya terjaga sehingga kesehatan dan kemananannya terjamin ketika dikomsumsi  oleh masyarakat,” tegas suiasa.
            Selain itu menurutnya bahwa operasi pasar dan monitoring oleh instansi teknis mesti dilakukan secara berklanjutan, selain memastikan ketersediaan pangan  dalam kondisi aman sehingga masyarakat konsumen tidak panik sehingga harus borong belanja, yang sangat berpotensi mempangaruhio harga. ” hal ini sangat sesuai dengan prinsip ekonomi yakni antara Suplai dan demand oleh karenanya perlu dilakukan intervensi langsung dari pemerintah dengan meningkatkan operasi pasar keliling disetiap kecamatan. Selain itu Wabup juga minta semua SKPD melakukan gebrakan untuk melakukan pemantauan terutama ketersedian energi Gas mengingat harga gas ini akan mempengaruhi berbagai komponen harga makanan dan lainnya. untuk itu terhadap kondisi ini diminta agar para agen LPG dilibatkan saat melakukan operasi pasar langsung serta dilakukan upaya aksi yang dapat memberikan shock terapi bagi spekulan sehingga tidak merugikan masyarakat,” pungkasnya.
            Sementara Sekda Badung Kompyang R swandika yang juga ketua TPID Kabupaten Badung dalam laporannya menjelaskan bahwa Substansi utama dalam  Rapat TPID kali ini yakni upaya pengamanan ketersediaan bahan kebutuhan pokok, ketersediaan pangan di kabupaten Badung memasuki bulan Ramadhan. Menurutnya rapat yang berorientasi pada upaya penciptaan stabilitas harga, serta  memastikan distribusi pangan di badung lancar. Dan TPID memiliki kewajiban untuk menjaga dan mengawal agar ketersediaan pangan, stabilitas harga, mengingat sering terjadi persolaan serius akibat terjadinya penimbunan barang kebutuhan pokok sehingga terjadi kenaikan harga, kondisi inilah yang mesti disikapi bersama sehinga inflasi di Kabupaten Badung  terkendali serta ketersediaan pangan terjaga dan stabil. Guna memastikan kondisi dilapangan maka kegiatan akan dilanjutkan dengan pemantauan ketersediaan pangan dan stabilitas harga diwilayah Kabupaten badung.
            Dibagian lainnya asisten II, Dewa Apramana yang juga wakil ketua  TPID Badung menjelaskan bahwa TPID terbentuk sejak bulan  pebruari 2015, pengaruh  harga di Badung berkontribusi tinggi terhadap  posisi inflasi di bali selain kondisi inflasi di  denpasar dan buleleng. Dewa Apramana yang didampingi oleh Kabid Pertambangan dan  energi  Dinas cipta Karya Made Sukearsana juga mengatakan bahwa LPG ini merupakan barang yang disubsisdi pemerintah sehingga harus dilakukan pembahasan dilevel yeng lebih tinggi yakni di provinsi, karena dampak dari kenaikan harga Gas LPG ini signifikan terhadap kenaikan harga bahan makanan termasuk nasi goreng.
            Sementara sebaran pangkalan LPG di kabupaten Badung dalam tahun 2016 sebanyak 236 pangkalan dengan 9 Agen, kebuthan LPG di badung diperjkirakan dnegan asumsi 4 tabung per KK per bulan maka kebutuhan LPG per bulan sekitar 420.280 tabung isi 3 Kg subsisdi. kondisi eksisting dalam tahun 2016 suplai lpg sekitar 470.000 tabung. Dari jumlah pangkalan yang ada ternyata masih terdapat beberapa desa yang belum terdapat pangkalannya, maka kedepan dalam upaya mencegah inflasi akibat gas ini maka pangkalan LPG ini mesti disebarkan secara merata diseluruh desa.selain itu menurutnya bahwa dalam upaya menjaga stabilitas harga serta ketersediaan pangan, TPID badung selama juga telah melakukan kegiatan koordinasi dengan stakeholder serta melakukan upaya operasi pasar diseluruh kecamatan di Badung.
            Sedangkan Kepala dinas peternakan kabupaten Badung dalam laporannya mengungkapkan bahwa  hasil tangkapan nelayan turun hingga 20 persen, karena cuaca buruk,namun pasokan ikan masih normal, stock ikan beku sekitar 709 ton maka stock masih terjaga dengan aman hingga 4 bulan kedepan. Stock sapi skitar 2650 ekor di kelompok ternak sapi, dengan harga sekitar  42.000 kg harga hidup, informasi harga  yang up date melalui video tron tayang dan tidak ada calo yang memainkan harga dan mengeliminasi jaringan spekulan. Sedangkan  harga daging sapi sekarang 100 ribu, dan untuk hari ini turun, sedangkan  harga daging babi naik 5 ribu dari 50 ribu menjadi 55 ribu. dibagian lainnya Kadis Perindag Ketut Karpiana mengungkapkan bahwa hasil pemantauan terhadap harga, dilapangan sementara terjadi fluktuasi kenaikan masih stabil bawang stabil, cabe sempat turun, gula setelah operasi pasar kini kemali stabil di kisaran 16 ribu. selanjutnya terkait barang berbahan tidak aman telah dilakukan pemeriksaan uji kemanan dengan mengajak BPOM . RED-MB