ILUSTRASI KESURUPAN

Tabanan (Metrobali.com)-

Sejumlah siswa di SMA Pariwisata (SMAP) Surya Wisata, Kecamatan Kediri mengalami kerauhan (kesurupan) di siang bolong bertepatan dengan Saniscara Kliwon Wuku Wayang atau Tumpek Wayang, Sabtu (13/9).Kerauhan yang bermula dari seorang siswi ini terus merembet hingga beberapa siswa lainnya ikut kerauhan. Namun pihak sekolah membantah kerauhan tersebut. Sebaliknya disebutkan histeris karena putus cinta ada pula guru yang menyebutkan perkelahian.

Informasi di lapangan, kerauhan itu terjadi sekitar pukul 11.30 Wita. Teriakan bermula dari lantai II dari siswi kelas X. Selanjutnya beberapa siswi lainnya terkena ‘virus’ kerauhan sehingga ikut teriak-teriak. Tak hanya menyerang siswi, beberapa siswa juga ikut kerauhan. Sejumlah siswa itu kemudian dipapah ke lantai dasar ke ruang guru. Mereka kemudian ditidurkan agar tenang. Pihak sekolah segera menelpon orangtua siswa yangkerauhan. Sejurus kemudian mereka diajak pulang ke rumah masing-masing setelah tersadar.

Sejumlah guru yang ditemui ngobrol di luar ruang guru berupaya menyembunyikan peristiwa kerauhan itu. Namun perkataan para guru ini tak kompak. Ada guru perempuan yang mengatakan terjadi kerauhan yang menimpa siswi, kemudian menyebabkan yang lainnya ikut teriak-teriak. Ada pula yang menyebutkan siswanya berkelahi rebutan pacar sehingga siswi tersebut berteriak histeris. “Tak ada kerauhan, informasi dari mana itu? Siswi kami menangis karena putus cinta. Awalnya tak mengaku, tapi setelah orangtuanya datang ke sekolah, anak ini mengakui jika putus cinta,” ungkap seorang guru yayasan yang namanya enggan dikorankan.

Pengakuan sejumlah guru itu bertolak belakang dengan warga di sekitar sekolah. Dari luar gedung sekolah mereka melihat kegaduhan, sejumlah siswa teriak-teriak tak jelas seperti kesurupan. Pihak sekolah sampai menelpon para orangtua siswa yang kesurupan untuk menjemput ke sekolah. “Kurang lebih ada lima orang yang saya lihat dari jalan teriak-teriak kesurupan,” ungkap warga sekitar sekolah.  EB-MB