Jakarta tempo dulu
Ubud (Metrobali.com)-
Masa kolonial Belanda tak hanya menyisakan kekejaman, kepedihan dan kegelapan. Masa penjajahan itu juga ternyata meninggalkan goresan eksotisme sejarah peradaban Indonesia. Setidaknya hal itu yang tercermin dari pameran foto karya Jean Demenni yang dipamerkan di rumah topeng dan wayang Setia Dharma, Ubud, Gianyar, Bali.

Karya dari tahun 1866 hingga 1939 itu melukiskan kehidupan Nusantara mulai dari Jakarta hingga Papua. Sedikitnya 150 foto dipamerkan pada pameran yang mengambil tema “Portrait of Life” itu. Sejarawan Mona Lohanda menuturkan, mau tidak mau, dinamika kehidupan yang diabadikan oleh Jean merupakan bagian dari sejarah Indonesia yang tak bisa ditolak, sepahit apapun itu.

“Sejarah bisa dibelokkan bagaimana penguasa maunya. Tapi kita tidak bisa menghapus sejarah, sekelam apapun itu dan mengatakan kalau Indonesia hanya masa Sriwijaya, Majapahit atau Demak saja,” kata Mona, Senin 26 Mei 2014.

Ia menegaskan, meski kala itu Indonesia dalam cengkraman penjajah, namun yang patut disadari adalah adanya hubungan kemanusiaan warga bangsa. Sayangnya, saat ini sejarah hanya dilihat dari satu sudut pandang saja. “Sejarah itu dilihat hanya dari sudut pandang politik belaka. Saya berpesan yang hidup sekarang, masa lalu kita ada. Arsitek dan bangunan boleh Belanda, tapi darah dan keringat yang membangun itu orang Indonesia,” tegas Mona.

Baginya, masa itu berkaitan erat dengan pembentukan karakter dan peradaban bangsa. “Ya pendidikan, kesehatan, transportasi. Penjajahan tidak selalu buruk. Buruk karena kita dieksploitasi,” ucapnya.

Sebagai misal Kota Jakarta yang dulu bernama Batavia. “Tahun 1620 itu adalah kelahiran Batavia. Sejak awal Batavia itu sudah kosmopolit,” papar dia. 
Senada dengan Mona, Romo Muji Sutrisno menegaskan jika Indonesia kini harus mengingat masa lalunya. Melalui pameran foto ini masa lalu itu bisa dilihat, dikenang dan dipetik pelajaran. “Indonesia di zaman kolonial adalah kehidupan. Ini proses masa lalu yang membangun masa depan,” imbuhnya. 

pada satu karya foto Jean memamerkan petani yang tengah mengolah tebu menjadi gula di Jawa Barat. Pada foto lainnya, ibu-ibu tengah menumbuk padi secara tradisional menjadi beras. Mereka nampak ceria. Senyum nampak di bibir mereka. Foto lainnya memamerkan kumpulan anak muda tengah duduk di atas tikar pandan. Lengkap dengan blankon dan keris terhunus di pinggang, mereka tengah asyik bermain domino. Peristiwa itu diabadikan Jean di Jawa Tengah. 

Jean memotret secara apik yang dibagi ke dalam enam bagian wajah Indonesia tempo dulu. Di antaranya foto mengenai penampakan kota, infrastruktur, orang yang tengah bekerja, pembuatan kerajinan, sekolah, kaum bangsawan Indonesia dan Belanda dan kebudayaan Nusantara. JAK-MB