Jembrana  (Metrobali.com)-

Gubernur Bali Made Mangku Pastika dan Wakil Gubernur Drs. A.A. Puspayoga beserta jajaran Pemerintah Provinsi Bali menggelar simakrama  dengan masyarakat Jembrana di Wantilan Pura Jagatnatha, Kabupaten Jembrana, Sabtu (28/4/2012). Turut  mendampingi Gubernur dalam acara tersebut Bupati Jembrana, I Putu Artha dan Wakil Bupati, Made Kembang Hartawan serta para anggota DPRD Bali asal kabupaten Jembrana. Sebelum acara simakrama dimulai Gubernur bersama rombongan melakukan persembahyangan bersama di Pura Jagatnatha.

Mengawali acara, Bupati I Putu Artha mengucapkan  terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Bali yang turut membantu mengantisipasi warga pesisir di Jembrana yang terkena bencana gelombang pasang beberapa waktu yang lalu. Untuk itu Pemkab Jembrana tengah berencana untuk merelokasi warga di pesisir tersebut ke tempat yang aman.

Bupati juga mengatakan Kabupaten Jembrana telah bergabung dengan JKBM dengan dana sharing dari Pemkab Jembrana sekitar 7 miliar dan dari Pemprov Bali 11 miliar  rupiah. Untuk itu Artha memohon pada Gubernur agar masyarakat Jembrana bisa  secepatnya memiliki kartu e-jkbm untuk mempermudah mendapatkan pelayanan  kesehatan.

Ditambahkan Artha, program Simantri (Sistem Pertanian Terintegrasi) mulai menarik perhatian masyarakat Jembrana. “Warga kami sangat antusias menerima program  Simantri,” ujar Bupati.

Ia berharap Gubernur dapat menambah kuota Simantri bagi kabupaten Jembrana untuk memberdayakan warga yang kurang mampu sehingga dapat meningkatkan kesejahterannya.

Terkait dengan abrasi Gubernur meminta kepada Dinas Sosial Provinsi Bali untuk menginventarisasi kebutuhan masyarakat yang terkena bencana dan jika dimungkinkan Pemprov akan berusaha membantu.

Mengenai pelaksanaan JKBM , menurut Gubernur masih terkendala pada keberadaan operator yang menangani administrasi. “Sekarang masih petugas kesehatan yang mengerjakan,” ujarnya.

Untuk itu kedepannya Pemprov akan menyiapkan satu operator di setiap puskesmas untuk menangani administrasi JKBM. Ketertiban administrasi memang penting agar bantuan yang diberikan melalui JKBM tidak menyalahi aturan pemerintah pusat dan menjadi temuan BPK (BAdan Pemeriksa keungan).

Pada simakrama kali ini Gubernur berkesempatan menyerahkan bantuan dana hibah secara simbolis kepada 15 lembaga adat di Kabupaten Jembrana. Diantaranya dana hibah untuk Desa Pakraman yang diterima Bendesa Pengragoan Dauhtukad, Tegal Cangkring, B.B. Agung, Manistutu dan Batuagung. Dana hibah juga diterima Kelian Subak Beratanwangi, Pangkung Serangsang, Jagaraga, Keduwa, Kelian Subak Abian KS 3 Pekutatan, Sekar Wangi, Merta Sanjiwani, Kertha Jati, dan Daya Guna. Masing-masing Desa Pakraman mendapatkan bantuan dana hibah 55 juta rupiah, sedangkan subak dan subak abian masing-masing
mendapat 20 juta rupiah.

Acara simakrama berlangsung mulai pukul 09.00 sampai dengan 12.00 sebagian besar peserta penanya  masih bingung dengan mekanisme permohonan bantuan, dan dengan gamblang Gubernur menjelaskan bahwa untuk mendapatkan bantuan harus  mengajukan proposal kepada Pemerintah Provinsi Bali dan tentu nantinya harus dibarengi dengan pertanggung jawaban penggunaan dana.

Gubernur mengatakan setiap pertanyaan tersebut dicatat olehnya dan seluruh jajaran kepala SKPD yang hadir langsung sebagai bahan masukan untuk ditindaklanjuti. Acara diakhiri dengan persembahyangan tri sandya dan makan nasi jingo bersama-sama. GAB-MB