London (Metrobali.com)

Tottenham Hotspur telah memberi kesempatan bagi Tim Sherwood yang minim pengalaman untuk menorehkan jejaknya di klub London yang ambisius itu dengan menunjuk dirinya pada Senin sebagai pelatih kepala sampai akhir musim dengan, di mana mereka mengincar masuk empat besar.

KLub Liga Utama Inggris itu telah mempromosikan mantan gelandang mereka dari perannya sebagai manajer pengembangan pemain muda untuk menggantikan Andre Villas-Boas (36), tepat sepekan setelah pria Portugal itu dipecat menyusul kekalahan kandnag memalukan 0-5 dari Liverpool.

“Kami sangat enggan melakukan perubahan pada pertengahan musim, namun merasa bahwa kami harus melakukan yang terbaik demi kepentingan klub,” kata ketua Daniel Levy melalui situs resmi klub (www.tottenhamhotspur.com).

“Kami memiliki tim yang hebat dan kami berhutang kepada mereka pelatih kepala yang akan mengeluarkan kemampuan terbaik mereka, dan membuat mereka berkembang dan menikmati akhir yang kuat dan menggembirakan di musim ini,” ktanya.

“Kami berada di posisi yang menguntungkan karena klub kami memiliki pelatih berbakat dalam diri Tim Sherwood. Kami eprcaya Tim memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk memajukan tim.” Sherwood (44) memenangi Liga Utama Inggris sebagai kapten Blackburn Rovers pada 1995 sebelum bergabung dengan Spurs empat tahun kemudian dan tetap berada di sana sampai 2003 sebelum kembali lima tahun kemudian untuk bergabung dengan staf kepelatihan.

Sherwood dibawa kembali ke klub itu oleh mantan pelatih Tottenham Harry Redknapp, yang berkata pada pekan ini, “…Mari berharap Tim mampu mendapatkan pekerjaannya, ia memiliki pengetahuan yang hebat terhadap permainan. Mereka memiliki orang-orang di buku mereka yang tahu permainan ini luar-dalam.” Ambil alih Sherwood mengambil alih tim di mana Spurs menghabiskan lebih dari 100 juta euro yang mereka dapatkan dari penjualan Gareth Bale ke Real Madrid pada bursa transfer musim panas, untuk mendatangkan sejumlah pemain internasional seperti Roberto Soldado, Paulinho, Erik Lamela, dan Christian Eriksen.

Ketua klub Levy dikenal sebagai sosok yang tidak sabar, dan ia telah memecat tujuh pelatih saat dirinya menguasai klub ini, namun Sherwood akan berharap gaya sepak bola menyerangnya dapat mengantarkan finish di empat besar dan satu tempat di Liga Champions musim depan.

Itu merupakan persyaratan minimum yang gagal digapai Villas-Boas, di mana mantan pelatih Chelsea dan Porto itu kehilangan pekerjaannya meski membawa Spurs mencatatkan rekor nilai tertinggi mereka di Liga Utama Inggris musim lalu ketika mereka berada di peringkat kelima dan gagal mengikuti kompetisi klub elit Eropa.

Pria Portugal itu, yang mengambil alih jabatan pelatih pada Juli 2012, berada di bawah tekanan setelah timnya kalah 0-6 di markas Manchester City pada bulan lalu menyusul kekalahan 0-3 di kandang dari West Ham United, yang kembali menang di White Hart Lane pada perempat final Piala Liga pekan lalu.

Kekalahan 1-2 yang mengecewakan di Piala Liga merupakan pertandingan pertama Sherwood sebagai pelatih sementara namun ia mampu mengantarkan kemenangan 3-2 atas tuan rumah Southampton pada Minggu untuk membuat Tottenham berada di peringkat ketujuh di klasemen, terpaut enam angka dari pemuncak klasemen Liverpool dan klub London utara rivalnya Arsenal.

Hasil itu membantu dirinya mendapatkan pekerjaan sebagai pelatih dengan basis permanen dan Sherwwod, gelandang berdaya juang tinggu yang memainkan hampir 100 pertandingan bagi klub sebelum bergabung dengan Portsmouth, sekarang memiliki peluang untuk memperlihatkan apa yang mampu ia lakukan pada pekerjaan pertamanya sebagai pelatih kepala.

Spurs mencetak tiga gol liga untuk pertama kalinya pada musim ini di markas Southampton, dan Sherwood berkata, “Saya suka membentuk tim seperti itu (suka menyerang). Tidak ada peraturan, hanya ada cara-cara berbeda untuk memenangi pertandingan sepak bola. Anda harus melakukan apa yang Anda percayai.” Mantan rekan-rekan setimnya di Tottenham, Les Ferdinand dan Steffen Freund, ditambah Chris Ramsey, sekarang membentuk tim inti yang diharapkan mampu mewujudkan keinginan para pendukung, yang semakin frustrasi dengan taktik-taktik negatif yang diadopsi Villas-Boas. (Ant/Reuters)