Buleleng (Metrobali.com)-

Setelah Gedung Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Kabupaten Buleleng diresmikan pada tanggal 2 Februari 2023 lalu, kini PLUT mulai beroperasi dengan berbagai kegiatan pelatihan dan konseling kepada koperasi dan para pelaku UMKM Kabupaten Buleleng.

Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian, dan Koperasi – UKM (Disdagperinkop-ukm) Buleleng, Dewa Made Sudiarta menerangkan usai diresmikan pada Februari lalu, hari ini, Senin, (29/5), Gedung PLUT Buleleng mulai beroperasi dengan berbagai kegiatan pelatihan dan konseling. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari mulai dari 29 sampai dengan 31 Mei 2023.

“Kegiatan ini merupakan serangkaian launching operasional PLUT Buleleng. Nanti launchingnya rencana dilaksanakan tanggal 31 Mei 2023. Rangkaian awal kegiatan adalah pelatihan-pelatihan teknis koperasi-UMKM untuk mengembangkan produk kreatif dan inovatif,” terangnya.

Selama pelatihan berlangsung, Kadis Dewa Sudiarta mengaku telah menyiapkan tenaga-tenaga pendamping sebanyak tujuh orang yang sebelumnya sudah melalui seleksi dan direkomendasi oleh Kementerian. Nantinya tenaga itu akan menjadi fasilitator untuk mendampingi pelaku UMKM sesuai klaster bidangnya.

Hal yang menarik juga dalam operasional PLUT perdana ini adalah pada kegiatan inkubator agro bisnis. Kadis Dewa Sudiarta menjelaskan bahwasannya pelatihan pada ruang iinkubator agro bisnis itu dilakukan kegiatan pembuatan buah kering atau fruit chip. Kegiatan ini didasari atas besarnya potensi buah-buahan di Kabupaten Buleleng yang harus dikembangkan dan ditingkatkan lagi kualitas dan jenis produknya.

“Kita punya banyak mangga, pepaya dan itu sudah diuji cobakan ya untuk dijadikan fruit chips. Harapannya ke depan beranekaragam komoditi buah-buah lokal kita dapat memberikan nilai manfaat lebih bagi pelaku UMKM. Kita terus dorong pengembangan produk-produk turunan untuk memberikan nilai tambah maksimal,” ujar Kadis Dewa Sudiarta.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa momen launching operasional PLUT Buleleng nanti menjadi wujud nyata keberadaan gedung tersebut mampu mengembangkan dan meningkatkan koperasi dan pelaku UMKM di Buleleng selama mengikuti pelatihan. Kadis Dewa Sudiarta menegaskan ke depannya kegiatan dalam PLUT Buleleng akan berkelanjutan tentunya dengan sinergitas bersama SKPD lainnya dan juga perguruan tinggi serta lembaga/asosiasi lain yang memiliki satu visi untuk memajukan UMKM Buleleng.

Sementara itu, Ketua Forum UMKM Naik Kelas Kabupaten Buleleng, I Ketut Sumayana yang turut hadir dalam kegiatan operasional PLUT Buleleng mengakui bahwa keberadaan Gedung PLUT Buleleng memiliki peluang yang sangat luar biasa bagi kemajuan UMKM di Kabupaten Buleleng. Hal itu ditegaskan atas penilaian langsung terhadap kegiatan dalam ruang khusus untuk pelatihan digitalisasi produk UMKM.

“Saya melihat ternyata ada ruang untuk bagaimana kita mendigitalisasi. Teman-teman UMKM masih banyak yang belum memiliki foto-foto yang maksimal dalam mendongkrak dari segi digitalisasinya termasuk juga cara mengaktifkan sosial media untuk pemasaran produk,” ujar Ketut Sumayana.

Selain itu, pihaknya juga mengapresiasi ruang untuk pelatihan pembuatan fruit chips mengingat hasil petani buah di Buleleng cukup melimpah. Menurut pengamatannya selaku masyarakat Buleleng wilayah Timur, ketika sudah musim buah berlimpah terdapat banyak hasil buah-buahan seperti, mangga, pepaya bahkan nangka dijadikan pakan ternak karena sudah terlalu matang atau tidak laku dijual. Sehingga keberadaan alat-alat pembuat fruit chips dinilai sangat menginspirasi petani dan pelaku UMKM untuk meningkatkan dan menambah komoditi produktivitasnya.

“Ayo bergabung di Forum UMKM Buleleng dan bersinergi dengan Disdagprinkop-UKM Buleleng sehingga informasi-informasi mengenai kegiatan pelatihan, pameran serta informasi mengenai perijinan dan bantuan lainnya bisa lebih mudah diperoleh,” ajak Ketut Sumayana.