Bupati Badung A.A Gde Agung mendem pedagingan serangkaian Karya ngenteg linggih, tawur wrespati kalpa, pedudusan alit di Pura Masceti Desa Punggul, Kecamatan Abiansemal Rabu1

Mangupura (Metrobali.com)-
                Bertepatan dengan Purnama Kapitu, Rabu (15/1) tadi pagi, Bupati Badung A. A. Gde Agung mendem pedagingan di Pura Masceti Desa Punggul, Kecamatan Abiansemal. Upacara mendem pedagingan lan melaspas agung ini merupakan rangkaian dari Karya ngenteg linggih, tawur wrespati kalpa, pedudusan alit yang puncaknya dilaksanakan pada Wrespati Umanis Prangbakat, (22/1) mendatang.
                Pada kesempatan tersebut, Bupati Gde Agung yang didampingi Kadis Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan IGAK Sudaratmaja dan Camat Abiansemal Putu Ngr. Thomas Yuniarta mendem pedagingan di pelinggih padmasana. Guna memotivasi swadaya krama, Bupati juga menghaturkan dana punia sebesar Rp.25 juta yang diterima pemucuk karya Gusti Putu Gianyar.
                Menurut pemucuk karya Gusti Putu Gianyar, karya Ngenteg Linggih ini digelar serangkian telah rampungnya perbaikan bangunan dan pelinggih di Pura Masceti. Pelinggih yang diperbaiki meliputi pelinggih ratu ngurah, gedong, surya, pelinggih batu ngaus, pelinggih petitenget, pelinggih danu beratan, pelinggih danu batur, pepelik. Selain itu  apit lawang, pengubengan, bale kulkul dan  padma koperasi. Pembangunan tersebut menghabiskan biaya sebesar Rp. 1,3 M yang bersumber dari urunan empat subak sebagai pengempon pura yakni krama Subak Sebali, Subak Tegeh Kangin, Subak Tegeh Kawan dan Subak Punggul berjumlah 385 krama yang terkumpul Rp. 250 juta, juga dibantu dari anggaran APBDes serta bantuan penyisihan pajak dan retrebusi daerah kabupaten badung. Sementara biaya upakara diperkirakan mencapai Rp. 600 juta.

                Dijelaskan pula, dudonan karya telah dimulai sejak soma kliwon klurut, 21 Desember 2013 lalu dengan upacara matur piuning. Sedangkan upacara melaspas agung dan mendem pedagingan medasar caru Rsi Gana ini dipuput Ida Pedanda Istri Gria Agung Abiansemal dan Ida Pedanda Buda Gria Tebasaya. Setelah mendem pedagingan, dilanjutkan dengan tawur pada Minggu (19/1). Setelah puncak karya, ida bhatara nyejer selama 5 (lima) hari dan mesineb pada Senin (27/1). TAR-MB