Persembahyangan Saraswati 3

Denpasar (Metrobali.com) –

Terlihat ribuan umat Hindu tumpah ruah sejak pagi hari guna melaksanakan persembahyangan hari suci Saraswati pada Saniscara Umanis Watugunung, Sabtu (28/11), di Pura Agung Jahatnatha. Dimana hari suci Saraswati yang penting bagi umat Hindu, khususnya bagi siswa sekolah dan penggelut dunia pendidikan karena Umat Hindu mempercayai hari Saraswati adalah turunnya ilmu pengetahuan yang suci kepada umat manusia untuk kemakmuran, kemajuan, perdamaian, dan meningkatkan keberadaban umat manusia. Selain kalangan pelajar dan masyarakat umum hadir pula rombongan Pemerintah Kota Denpasar yang dipimpin Sekda AAN Rai Iswara beserta Kepala SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Denpasar, Camat se-Denpasar, serta instansi terkalit lainya tampak khusyuk ikut dalam persembahyangan.

Saraswati merupakan simbolis dari turunya Ilmu Pengetahuan, terlebih kami dijajaran Pemerintah Kota Denpasar khusunya KORPRI yang akan merayakan Hut ke 44th diberikan restu dan jalan yang terbaik di dalam menjalankan tugas-tugas kedepannya. Oleh sebab itu melalui hari suci Saraswati ini di himbaukan kepada seluruh pemimpin maupun masyarakat untuk berlomba-lomba menebarkan kearifan, menggelorakan kebijaksanaan yang dilatari dengan kecerdasan intelektual kita yang di bingkai dengan kecerdasan emosi kita dan terutama di tuntun oleh kecerdasan social sepiritual kita, demikan disampaikan Sekda Kota Denpasar AAN Rai Iswara saat di temui seusai persembahyangan. Jadi memaknai hari suci Saraswati ini dengan berlomba-lomba untuk menerbarkan kebajikan dan kebijaksanaan, sehingga rasa damai dalam berbagai prosesi kemasyarakatan bisa kita wujudkan dengan sebaik-baiknya. Lebih-lebih pada tanggal 9 Desember 2015 Denpasar khusunya akan melaksanakan pesta demokrasi yang disebut dengan Pilwali, mudah-mudahan dengan latar hari suci Saraswati ini para pemimpin dan masyarakat akan saling mengungkapkan rasa kedamaian sehingga Pilwali ini bisa berlangsung dengan sebaik-baiknya.

Sementara Kasubag Bina Keagamaan Kesra Setda Kota Denpasar I Nyoman Oka yang ditemui di sela-sela upacara mengatakan, kegiatan upacara hari suci Saraswati ini sudah dimulai sejak pagi hari, awalnya dimulai dengan proses ngelis yang dilaksanakan oleh beberapa pemangku pura di areal sekitar pura dan pada upacara persembahyangan Saraswati kali ini di puput oleh Ida Peranda Putra Arimbawa dari Geriya Sari Tegal Denpasar. Hari Suci Saraswati menurut Nyoman Oka, mempunyai makna sebagai turunnya ilmu pengetahuan sebagai sumber dari kecerdasan umat manusia yang diperingati sebagai pewedalan Sang Hyang Aji Saraswati atau DewiSaraswati yang jatuh setiap 6 bulan sekali. Ditambahkan pada wuku Watugunung ini, semua pustaka terutama Weda dan sastra-sastra agama dikumpulkan sebagai lambang stana pemujaan Dewi Saraswati. Di tempat pustaka yang telah ditata rapi dihaturkan upacara Saraswati. Upacara Saraswati yang paling inti adalah banten (sesajen) Saraswati, daksina, beras wangi dan dilengkapi dengan air kumkuman (air yang diisi kembang dan wangi-wangian). Banten yang lebih besar lagi dapat pula ditambah dengan banten sesayut Saraswati, dan banten tumpeng dan sodaan putih-kuning. Upacara ini dilangsungkan pagi hari dan tidak boleh lewat tengah hari. RED-MB