Sean Gelael - Action2-4

 

Barcelona (Metrobali.com)

Pebalap muda Indonesia Muhammad Sean Gelael mendapat banyak pelajaran dari sesi latihan perdana di sirkuit Catalunya, Barcelona, Spanyol yang berakhir hari Jumat (11/3). Selain aerodinamika, dalam sesi latihan ini Sean lebih banyak menguji suspensi mobil, dan ketahanan ban.

 “Fokus kami dalam tiga hari latihan di Barcelona adalah mencoba setingan mobil yang paling cocok dengan gaya membalap saya. Jadi, kami belum mengejar catatan waktu tercepat secara maksimal,” kata Sean, pebalap berusia 19 tahun yang membawa bendera tim Jagonya Ayam Campos Racing.

 Sesi latihan resmi latihan perdana ini memang tidak menggambarkan peta persaingan sesungguhnya. Akan tetapi, pencapaian catatan waktu juga bisa menjadi ukuran untuk perbaikan kinerja tim. Tim Jagonya Ayam Campos Racing masih punya kesempatan untuk memperbaiki kinerja tim pada sesi latihan berikutnya di Jerez, Spanyol pada 29-31 Maret mendatang.

  “Memang ada beberapa catatan dari hasil sesi latihan di Barcelona ini. Namun, yang paling penting, kami sudah mendapatkan setingan mobil dan pebalap juga sudah beradaptasi dengan baik. Selanjutnya kami harus lebih mematangkan strategi dalam balapan,” kata  Direktur Teknik  Tim Jagonya Ayam Campos Racing, Philippe Gautheron.

 Philippe menjelaskan, pada sesi latihan perdana di Barcelona, fokus tim untuk menjajal aerodinamika, sensor dan guncangan mobil. Selain itu tentunya adaptasi bagi para pebalapnya yang baru pertama kali menjajal setingan baru mobilnya. Pada hari terakhir tim mencoba setingan ban dan gear box sambil mengejar catatan waktu tercepat.

 Dalam sesi latihan tiga hari di Barcelona, Sean mencetak waktu tercepat 1 menit, 29,353 detik. Sementara rekan setimnya, Mitch Evans, yang musim lalu memenangi dua sesi balapan dan lima kali naik podium bersama tim Russian Time, menorehkan catatan waktu tercepatnya 1 menit 28,403 detik yang didapat pada hari kedua. Rekor waktu tercepat dipegang pebalap tim Prema Power Team, Pierre Gasly 1 menit 27,386 detik.

 Sean mengatakan, musim ini dia berharap bisa belajar dan menambah pengalaman lebih banyak untuk mematangkan kemampuan balapnya. Musim lalu Sean berkiprah di ajang balap World Series Renault 3.5, yang kapasitas dan kekuatan tenaga mobilnya masih di bawah GP2. RED-MB

 

Mobil WSR 3.5 berkekuatan 540 tenaga kuda, sedangkan mobil GP2 berkekuatan 680 tenaga kuda. Jenis ban yang dipakai pun berbeda. WSR memakai ban Michelin, sedangkan GP2 menggunakan ban Pirelli. Kecepatan maksimal mobil WSR hanya sekitar 280 kilometer per jam, sedangkan mobil GP2 kecapatan maksimalnya bisa mencapai 330 kilometer per jam.

 

Untuk informasi lebih lanjut mengenai Sean Gelael, silahkan kunjungi www.sean-gelael.com