Foto: Rumah Pangan dideklarasikan di sela-sela acara penyerahan bantuan 1.000 paket ikan kembung serangkaian Bulan Mutu Karantina Ikan Tahun 2020, di Jro Amatra, Kerobokan, Badung, Selasa (19/5/2020).

Badung (Metrobali.com)-

Pemerintah semakin gencar mengkampanyekan agar masyarakat termasuk mulai dari anak-anak agar gemar makan ikan sebagai upaya melahirkan generasi penerus bangsa yang cerdas dan mewujudkan masyarakat yang sehat.

Namun yang menjadi tantangan tersendiri adalah tidak mudah membangun kesadaran masyarakat gemar makan ikan. Padahal ada banyak ragam pilihan jenis ikan yang bisa dikonsumsi dan dengan harga yang murah atau terjangkau namun tetap mempunyai kandungan gizi dan kaya manfaat.

Kondisi ini pula yang menjadikan Pelaku UMKM perikanan Bali yang tergabung dalam Forum Pelukan (Pelaku Usaha Perikanan) Bali menginisiasi lahirnya Rumah Pangan dengan salah satu fokus mengkampanyekan dan mengajak masyarakat gemar makan ikan kembung yang kaya gizi dan manfaat.

Ketua Forum Pelukan (Pelaku Usaha Perikanan) Bali Ketut Adil Darmayasa mengungkapkan salah satu fokus Rumah Pangan nanti adalah menyasar siswa sekolah mulai dari siswa SD, SMP, SMA/SMK dan tahap awal akan disasar siswa di Kota Denpasar

“Kami punya data potensi pasar ikan kembung di Bali. Misalnya kalau kita sasar siswa maka siswa SD, SMP, SMA/SMK khusus di Kota Denpasar saja mencapai 161.951 siswa, belum lagi kita bicara Bali keseluruhan,” kata Ketut Adil.

Hal ini disampaikan di sela-sela acara Anggota Komisi IV DPR RI AA Bagus Adhi Mahendra Putra (Amatra) bersama Kepala Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Pengawasan Hasil Perikanan (BKIPM) Kelas I Denpasar Anwar menyerahkan bantuan ikan kepada sejumlah kelompok masyarakat di Jro Amatra, Kerobokan, Badung, Selasa (19/5/2020).

Penyerahan bantuan ikan sebanyak 1.000 paket ikan kembung ini serangkaian Bulan Mutu Karantina Ikan Tahun 2020 dengan tema “Ikan Sehat Bermutu untuk Menanggulangi Covid-19”. Sekaligus dalam kesempatan ini keberadaan Rumah Pangan ini juga resmi dideklarasikan.

Ketua Forum Pelukan (Pelaku Usaha Perikanan) Bali Ketut Adil Darmayasa.

Lebih lanjut Ketut Adil memaparkan secara detail dengan proyeksi kebutuhan ikan kembung untuk konsumsi siswa di Kota Denpasar yang mencapai 161.951 siswa.

Bayangkan jika satu siswa dalam satu minggu mengkonsumsi dua ekor ikan kembung, berarti satu orang siswa dalam satu bulan butuh konsumsi 2 kilogram ikan kembung.

Jika ini dikalikan jumlah siswa sebanyak 161.951 siswa maka dalam satu bulan dibutuhkan 323.902 kilogram ikan kembung.

“Jadi tiap hari kita harus siapkan ikan kembung sebanyak 15 ton. Itu hanya khusus di Kota Denpasar terbesar di semua kecamatan dan desa,” kata Ketut Adil.

Ikan kembung adalah jenis ikan laut yang bertubuh kecil dan berkerabat dengan ikan-ikan seperti tuna, tenggiri, tongkol, dan mackerel. Ikan kembung yang memiliki nama ilmiah  Rastrellinger sp. ini bisa diolah menjadi sejumlah masakan yang begitu menggugah selera.

Ikan kembung adalah ikan yang mengandung banyak nutrisi dan vitamin, membuatnya kaya akan manfaat. Sejumlah zat penting yang terkandung dalam ikan kembung seperti Fosfor, Iodine, Omega-3, Protein, Selenium, Vitamin (vitamin B2, vitamin B6, vitamin B12, dan vitamin D).

“Seperti yang disampaikan pemerintah, ikan kembung ini secara gizi, kandungan protein, omega 3, DHA-nya melebihi salmon,” ujar Ketua Adil.

Ikan kembung juga sangat kaya manfaat yang tak kalah dengan ikan salmon, khususnya bagi kesehatan dan pencegahan berbagai jenis penyakit.

Misalnya dengan mengkonsumsi ikan kembung dapat membantu mengendalikan kadar gula darah, mengatasi peradangan, menjaga kesehatan tubuh, membantu menurunkan berat badan, meminimalisir penyakit otak.

Mengkonsumsi ikan kembung juga sangat baik untuk mencegah penyakit jantung dan stroke, mencegah kanker payudara, penghancur trigliserida, membantu tumbuh kembang balita, memperpanjang umur dan menambah massa otot.

Di pasaran harga ikan kembung ini juga jauh lebih murah dari ikan salmon yakni di kisaran Rp 30 ribu hingga Rp 50 ribu per kilogram, dibandingkan harga ikan salmon yang di atas Rp 200 ribu per kilogram.

Dalam situasi pandemi Covid-19 pilihan untuk memasarkan ikan kembung dan mengkampanyekan agar masyarakat gemar makan ikan kembung menjadi sangat logis.

“Sebab harga ikan kembung yang tergolong murah atau terjangkau ini dibandingkan dengan kandungan gizi dan manfaatnya yang sangat besar yang bisa menjaga kesehatan dan imunitas dalam mencegah terjangkit Covid-19,” ungkap Ketut Adil.

Rumah Pangan, Bangkitan Pelaku Perikanan Bali

Ketut Adil mengungkapkan Program Rumah Pangan “GIK TO MASTER” merupakan program dari Forum Pelukan Bali untuk mengembangkan, memberdayakan nelayan tangkap traditional Bali, menumbuhkan kembangkan UMKM sektor perikanan pengolahan dan pemasaran hasil perikanan Bali.

Rumah Pangan ini juga dalam rangka turut membantu program nyata pemerintah dalam meningkatkan Gizi, Protein, Omega 3, EPA, dan DHH kepada siswa SD,SMP dan SMA/SMK untuk mewujudkan, membangun sumber daya manusia Bali unggul dan maju. Caranya dengan mengkampanyekan gemar makan ikan salah satunya ikan kembung.

Ia mengungkapkan pemerintah pusat sudah mencanangkan berbagai program di hulu seperti Gerakan Gemar Makan Ikan, Bulan Mutu Karantina Ikan dan progam lainnya.

“Peluang ini kami tangkap di hilir melalui Pelukan Bali dengan Rumah Pangan sebagai sebuah harapan dan peluang bisnis dalam situasi pandemi Covid-19,” ujar Ketut Adil.

“Jadi ikan kembung kami gencarkan pasarkan dan kampanyekan ke masyarakat. Itu juga yang kami misi khusus kami di Rumah Pangan. Jika progam ini mendapatkan dukungan pemerintah daerah maka juga mampu menumbuhkan pelaku UMKM baru di sektor perikanan,” papar Ketut Adil.

Inisiatif menghadirkan Rumah Pangan ini juga mendapatkan dukungan penuh dari Anggota Komisi IV DPR RI/Anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali AA Bagus Adhi Mahendra Putra. Diharapkan juga ada dukungan dari Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali serta stakeholder terkait lainnya.

“Kami dari Forum Pelukan Bali tentu tidak bisa berjalan sendir. Kami perlu Dukungan semua pihak, Pemkot Denpasar, kepala daerah di kabupaten, Bapak Gubernur Bali, Kementrian Kelautan dan Perikanan serta DPR RI Komisi IV. Tentu pihak Bank kami harap bisa mensuport kami dalam pembiayaan modal kerja,” kata Ketut Adil.

Rumah Pangan ini untuk di awal rencananya akan beroperasi dulu di Kota Denpasar dengan dicanangkan paling tidak ada 40 Rumah Pangan yang tersebar di seluruh kecamatan untuk melayani kebutuhan pangan sehat masyarakat.

“Kenapa muncul 40 Rumah Pangan, itu hitungan kami berdasarkan data ini sehingga memudahkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan ikan, sayur, buah-buahan dan pangan sehat lainnya,” tandas Ketut Adil. (wid)