Gianyar, 25/10 (Metrobali.com) – Ritual pelebon (kremasi) jenazah Cokorda Istri Sri Tjandrawati, istri dari penglingsir (tokoh) Puri Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali akan digelar Jumat, 1 November 2013.

“Ritual pelebon itu menggunakan menara pengusungan jenazah (bade) bertingkat sembilan setinggi 25 meter,” kata seorang tokoh Puri Ubud Tjokorda Gde Budi Suryawan, Jumat.

Ia mengatakan, kelengkapan ritual tersebut kini mulai dikerjakan melibatkan warga setempat secara gotong royong yang setiap harinya antara 50-100 orang.

Sementara lembu, tempat pembakaran jenazah dibuat dengan ketinggian 7,5 meter sebagai penghormatan terakhir terhadap almarhum, Tjokorda Istri Sri Tjandrawati dari Puri Saren Agung Ubud.

Almarhum adalah istri dari Tjokorda Gde Putra Sukawati, Penglingsir (pemimpin keluarga besar) Puri Ubud.

Rangkaian ritual pelebon tersebut dimulai sejak 15 Oktober lalu ketika jenazah tiba di Puri Ubud yang disemayamkan di Gedong.

Pada hari Kamis 24 Oktober 2013 diadakan ritual “Nanceb” yang bermakna mulai mempersiapkan seluruh keperluan ritual dan segala hal bisa berjalan lancar, tanpa adanya halangan.

Setelah itu dilanjutkan ritual “Nunas Tirta” yakni memohon air suci di Pura Kahyangan Tiga Ubud dan “Nunas Surat Kajang”.

Ritual pelebon pada 1 Nopember mendatang mulai pukul 12.30 waktu setempat berawal dari menaikkan jenazah ke menara bangunan setinggi 25 meter itu yang selanjutnya diusung ke kuburan melibatkan ribuan masyarakat setempat.

Pengotongan yang berjarak sekitar 900 meter melibatkan ribuan masyarakat dari seluruh desa adat di perkampungan seniman Ubud.-AN