Jembrana (Metrobali.com)-

Sejumlah warga nelayan di Desa Pengambengan, Kecamatan negara dikejutkan dengan matinya ribuan ikan. Berbagai jenis ikan itu mati secara mendadak, Senin (1/10). Warga pun beramai-ramai mengambilnya untuk dibawa pulang.

Dari informasi sejumlah warga nelayan, ribuan ikan mati diketahui Senin pagi. Bahkan sepanjang bibir pantai Pengambengan dipenuhi oleh bangkai ikan. Diduga ikan-ikan tersebut mati lantaran air laut telah dicemari oleh limbah pabrik. Pasalnya di kawasan Pengambengan itu sedikitnya telah berdiri sembilan pabrik pengolahan tepung ikan. Bahkan sebagian kecil saja yang sudah mendirikan IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah).

Haryanto (48), salah seorang pengepul ikan di Pengambengan mengaku kaget akan matinya ikan-ikan tersebut. Menurutnya kejadian itu terjadi sejak pagi. “Ketika saya datang, sudah banyak warga mengambil ikan. Setelah saya dekati ternyata ikan mati” ujarnya.

Ia menduga ikan-ikan itu mati karena limbah pabrik. Pasalnya setelah diketahui ada ikan banyak, pabrik beramai-ramai membersihkan mesin dengan cairan kimia. Sebab pabrik itu akan beroprasi untuk memproses ikan.

Hal senada juga dikatakan Jalan (46), salah seorang warga nelayan. Menurutnya kejadian ini yang kedua setelah sepuluh tahun silam. Namun matinya ikan ini yang terbanyak. “Dulu ikan mati tidak sebanyak ini. tapi yang ini, matinya mencapai ribuan” ujar Jalan.

Kepala Dinas Kelautan, Perikanan dan Kehutanan Jembrana I Made Dwi Maharimbawa saat dikonfirmasi menyangkal jika matinya ikan-ikan itu karena limbah pabrik. “Dari hasil tes, tingkat PH air disekitar ikan mati masih normal, artinya air laut tidak tercemar” ujarnya.

Bahkan menurutnya tingkat keasinan dan insang ikan yang mati masih bagus. “Kemungkinan ikan-ikan itu mati karena tumbahan solar dari perahu nelayan” ujar Maharimbawa.

Pengamatan dilokasi, warga nampak sedang mengambil ikan-ikan mati tersebut. Selain untuk dikonsumsi sendiri, ikan-ikan mati tersebut juga dijual ke warga lainnya dan di pasar. MT-MB