Jembrana (Metrobali.com)-

Aktivitas pemerataan tanah dengan menggunakan alat berat eskavator di Banjar Dangin Berawah, Desa Perancak, Kecamatan Jembrana, ternyata mengundang keluhan sejumlah warga sekitar. Pasalnya alat berat yang digunakan telah merusak saluran air (drainase). Padahal drainase yang dikerjakan secara swakelola itu baru sebulan lalu selesai dikerjakan.

Informasi dari sejumlah warga, Selasa (10/12) mengatakan kegiatan pemerataan dengan alat berat itu sudah dilakukan sejak Jumat (6/12) lalu. Namun kerusakan drainase baru terpantau sejak Senin (9/12). “Senin lalu saya lihat ternyata sudah jebol, padahal Oktober akhir lalu baru selesai” ujar salah seorang staf desa yang namanya enggan di tulis.

Menurutnya pihak desa hingga saat ini sulit menghubungi penanggungjawabnya. Pasalnya para pekerjanya sudah tidak ada. “Mungkin sudah selesai atau bagiamana. Saya tidak tahu” imbuhnya.

Ni Ketut Buditi (43), warga lainnya juga mengaku tidak mengetahui siapa pekerjanya. Namun dari informasi katanya lahan tersebut milik investor berkewarganegaraan India. “Katanya akan dibangun rumah makan” jelasnya.

Petauan di lokasi, drainase  itu rusak sekitar 1 meter lebih. Namun tidak nampak seorang pun pekerja. Yang ada hanya eskavator.

Perbekel Desa Perancak, I Nyoman Wijana, dikonfirmasi lewat telepon, mengaku sudah melakukan kumunikasi dengan pengelolanya dan proyek PNPM itu akan diperbaiki. MT-MB