Rabies Menjadi Momok Warga Jembrana
Ilustrasi–anjing rabies
Jembrana (Metrobali.com)-
Kasus rabies yang penularannya dari binatang ke manusia belakangan menjadi momok bagi warga Kabupaten Jembrana. Pasalnya di bulan Februari ini saja telah terjadi 15 kasus gigitan anjing, diantaranya di Kecamatan Melaya, Negara, Jembrana dan Mendoyo.
Sementara itu, dari 36 sampel otak anjing yang dikirim ke laboratorium Balai Besar Veteriner di Denpasar menunjukan tiga ekor anjing postif rabies. Akan kondisi tersebut empat kecamatan minus Kecamatan Pekutatan telah dinyatakan sebagai zona merah penularan rabies.
Teranyar kasus gigitan anjing dialami oleh Ni Kadek Jualita Apsari dari Lingkungan Asri Timur, Kelurahan Gilimnauk, Kecamatan Melaya, Senin (27/2) kemarin. balita berusia 3,5 tahun ini digigit anak anjing pada pipinya.
Dikhawatirkan positif rabies, karena gigitan terjadi diwilayah yang katagori memiliki resiko tinggi, petugas terkait memutuskan untuk melakukan eliminasi sekaligus mengambil sampel otak, Selasa (28/2).
Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan-Kesmavet) Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, Anak Agung Ngurah Mahadikara, didampingi Kasi Pengamat dan Penyidikan, I Wayan Widarsa, mengakuia adanya kasus gigitan tersebut.
“Luka gigitanya memang tidak terlalu parah, hanya lecet biasa. Tetapi karena khawatir rabies, tadi kami lakukan pengambilan sampel yang selanjutnya kami kirim ke Balai Besar Veteriner (BBVet) Denpasar, hasilnya Rabu besok” ujarnya. MT-MB
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.