VAKSIN 1Jembrana (Metrobali.com)-
Kasus gigitan anjing dengan suspek rabies di Kabupaten Jembrana semakin mengkhawatirkan. Hingga minggu kedua bulan Maret 2017 sudah terjadi 23 kasus gigitan anjing dan 5 diantaranya positif rabies.
Dari kejadian itu, dua desa juga ditetapkan sebagai Zona Merah Rabies yakni Desa Yeh Sumbul di Kecamatan Mendoyo dan Desa Tukadaya di Kecamatan Melaya. Kini permasalahan baru muncul, ketidaktersediaan penanganan korban gigitan anjing positif rabies dengan resiko tinggi berupa Serum Anti Rabies (SAR) ternyata kosong. Pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana hingga kini belum mendapatkan pasokan SAR.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana, dr. I Putu Suasta membenarkan stok SAR sebagai penanganan korban gigitan anjing positif rabies kosong, dan itu terjadi sejak bulan September 2016 lalu.
“Memang masih tersisa 4 botol, tapi tidak bisa digunakan karena sudah kadaluarsa per 31 Agustus 2016 lalu” ujar Suasta, Jumat (10/3).
Pihaknya sebenarnya sudah menganggarkannya, karena tidak memperoleh pasokan SAR, dana ratusan juta yang dianggarkan sebelumnya akhirnya menjadi Silpa.
“Tahun ini kami kembali menganggarkannya sebesar Rp.200 juta dengan harga perbotolnya kisaran Rp.1,5 juta, tapi sampai saat ini tidak ada produk SAR baru yang didistribusikan” jelasbya.
Suasta menjelaskan, korban dengan gigitan resiko tinggi normalnya harus mendapat 4 botol SAR. Karena penyebaran virus rabies hingga sampai ke otak tergolong cepat, hanya membutuhkan waktu kurang dari 14 hari.
“Pemberian SAR bisa dilakukan di hari kedua setelah digigit, tapi lebih baik dihari pertama. Karena lewat dari dua hari tidak berfunsi dan kemungkinan korban tertolong juga kecil” ungkapnya.
Sebagai langkah antisipasi, masyarakat dihimbau untuk menghindar dari terjadinya kontak (tergigit) dengan hewan penular rabies (HPR). Kalau pun terjadi, segera dicuci dengan  deterjen sebanyak lima kali bilasan menggunakan air mengalir, dan selanjutnya segera dibawa berobat ke Puskesmas atau langsung ke RSUD Negara untuk mendapatkan SAR atau VAR. MT-MB