Buleleng, (Metrobali.com)

Rencana pembangunan bandar udara (bandara) bertaraf internasional tinggal menunggu waktu keberadaannya di wilayah Kabupaten Buleleng. Mengingat rencana pembangunannya sudah menjadi Proyek Strategi Nasional (PSN) yang pembangunannya harus selesai di Tahun 2024.

Hal ini memantik pihak PT BIBU Panji Sakti terus melakukan penggalangan dan dukungan agar rencana pembangunan bandara ini cepat terealisasi, setidaknya dibulan jaanuari ini sudah penetapan lokasi (Penlok) dan di bulan Maret 2022 sudah dilakukan proses pembangunannya.

“Kita di PT Bandara Internasional Bali Utara (BIBU) Panji Sakti selama ini telah mengikuti semua proses dan memenuhi persyaratan.” ucap Direktur Utama (Dirut) PT BIBU Panji Sakti, Erwanto Sad Adiatmoko Hariwibowo usai mengundang sejumlah tokoh adat di Buleleng bersama para tokoh adat desa penyanding Kubutambahan, pada Senin, (10/1/2022) siang di Kubutambahan.

Iapun mengungkapkan pihaknya berencana akan membangun runway bandara Bali Utara sepanjang 3.850 meter dengan jarak 60 meter dari bibir pantai dalam bentang laut Bali utara wilayah Kubutambahan.

“Namun, hingga sekarang ini penetapan lokasi bandaranya masih belum turun. Kendatipun regulasi hingga RTRW berlokasi di Kubutambahan. Mengingat lokasi Kubutambahan ini, merupakan yang paling kecil menimbulkan dampak seperti penggusuran situs, pura maupun menggunakan lahan yang produktif. Sehingga secara tekhnis dipastikan, jika bandara di laut adalah yang paling aman,” ujarnya.

“Saya bingung jika masih ada yang menarik ke barat sementara perda dan RTRW maupun Perpres-nya tentang PSN ini di Bali Utara semua di Kubutambahan.” ucap Erwanto menambahkan.

Diungkapkan juga bahwa pihaknya diundang oleh staf khusus Menteri Investasi untuk memberikan penjelasan terkait rencana pembangunan bandara termasuk nilai invesatasi maupun progress terakhir. Bahkan secara teknis proyek senilai Rp 42 triliun ini sudah dilakukan survey terhadap lokasi posisi laut untuk rencana runway.

“Jika mengacu target pemerintah, PSN itu harus selesai tahun 2024. Jadi idealnya bulan ini harus ada kepastian lokasi untuk selanjutnya membuat DED. Kemarin ada isu kalau di laut ada palung, kami kirim penyelam dan tidak ada palung. Isu soal keuangan BIBU yang tidak sanggup, kami sudah kerjasama dengan BUMN Cina.,” tandas Erwanto.

Dalam pantauan metrobali.com saat PT BIBU Panji Sakti mengadakan pertemuan pada Senin, 10 Januari 2022. Dalam pertemuan ini mengundang sejumlah tokoh adat dan agama, diantaranya Kelian Adat Kubutambahan, Jro Pasek Ketut Warkadea, dari PHDI Buleleng dan dari perwakilan MDA Buleleng, untuk diajak duduk bersama terkait rencana pembangunan bandara di Buleleng. Malahan di akhir acara, para tokoh adat tersebut memberikan dukungan atas upaya rencana PT BIBU Panji Sakti membangun bandara Bali Utara yang ditandai dengan tandatangan bersama diatas lembaran yang telah disediakan.

Sementara itu Kelian Desa Adat Kubutambahan, Jro Pasek Warkadea mengatakan pihaknya mendukung rencana pembangunan bandara di Buleleng khususnya di wilayah Kubutambahan. Artinya dirinya itu mensuport kepada pihak investor sesuai regulasi yang ada.

“Disetiap investasi, hambatan dan tantangan sudah pasti ada, yang penting berjalan sesuai regulasi. Jika bandara benar nanti dibangun, tentunya ini berdampak positif bagi masyarakat Buleleng khususnya masyarakat kami di Kubutambahan.” tutup Warkadea. GS