Bali Tuna Conference (2)

Kuta (Metrobali.com)-

Sebagai bentuk terwujudnya pelaksanaan pemanfaatan dan pengelolaan tuna yang berkelanjutan tersebut, pada 19-21 November 2014, KKP menyelenggarakan Bali Tuna Conference dengan tema “Mainstreaming Sustainable Tuna Management in the Asia-Pacific”.

Konferensi ini mengundang dan menghadirkan narasumber dari sejumlah organisasi perikanan tuna internasional, serta praktisi tuna nasional. Peserta yang hadir berasal dari delegasi perwakilan organisasi perikanan regional dan internasional, perwakilan negara anggota RFMO, Kementerian/Lembaga terkait, Pemerintah Daerah, akademisi, peneliti, asosiasi perikanan, dan para pelaku usaha perikanan tuna di Indonesia.

Kegiatan ini bertujuan untuk mempromosikan pengelolaan perikanan tuna Indonesia yang berkelanjutan kepada stakeholder tuna nasional dan internasional, selain itu juga sebagai bentuk pernyataan komitmen kepatuhan stakeholder perikanan tuna Indonesia pada aturan internasional tentang pengelolaan perikanan tuna.

“Pentingnya konferensi ini dapat memberikan gambaran yang lebih lengkap terkait status terkini pengelolaan perikanan tuna dunia. Selain itu, berbagai  isu dan tantangan pengelolaan perikanan tuna yang tengah dihadapi dapat betul-betul tersosialisasikan dan dibahas dalam pertemuan ini, sehingga kita dapat betul-betul siap melaksanakan berbagai ketentuan aturan dan standar internasional pengelolaan perikanan tuna tersebut,” jelas Susi di acara pembukaan Bali Tuna Conference, di Kuta, Kamis (20/11).

Susi menambahkan, untuk menunjukan komitmen tersebut, pada konferensi ini KKP akan me-launching “Indonesia Tuna Fisheries Management Plan”, yang nanti akan diikuti dengan Bali Statement yang berisikan komitmen kepatuhan stakeholders
perikanan tuna Indonesia untuk melaksanakan rencana aksi tersebut.

“Konferensi kali ini saya harapkan dapat memberikan platform kepada stakeholders
perikanan tuna nasional dan kawasan Asia-Pasifik untuk dapat mempromosikan upaya-upaya pengelolaan perikanan tuna yang berkelanjutan, sehingga dapat meningkatkan peran dan posisi tawar perikanan tuna nasional dan kawasan Asia-Pasifik di dunia internasional,” pungkas Susi.SIA-MB