Bandarlampung (Metrobali.com)-

Pihak Polresta Bandarlampung bersama Polres Lampung Selatan kini masih terus mengusut kasus pembunuhan terhadap Agung Budi Wibowo, siswa kelas 6 SD Persit Bandarlampung, yang diduga melibatkan pihak keluarga korban.

Kapolresta Bandarlampung Kombes Dwi Irianto, di Bandarlampung, Senin (14/10), mengatakan berdasarkan informasi dari teman sekolah korban Agung bahwa ada pihak keluarga yang menjemputnya, dan informasi itu masih terus didalami.

“Memang berdasarkan keterangan Budi kawan sekelasnya Agung, mengatakan bahwa korban dijemput mamasnya bukan sopirnya,” kata dia.

Menurut Kapolresta, informasi tersebut masih didalami, dan untuk Budi (11), rekan korban akan dimintai keterangan pada Senin (14/10), mengingat pada pemeriksaan di tempat kejadian perkara (TKP) para saksi tidak melihat korban dijemput oleh keluarganya.

Kombes Dwi Irianto melanjutkan, untuk sopirnya yang bernama Agus telah dimintai keterangan, dan orang tuanya pun akan kembali diperiksa minggu depan.

Pada Rabu (16/10), bersama dengan Polres Lamsel akan dilakukan olah TKP di tempat penemuan korban yang ada di kawasan bendung Argoguruh sungai di Tegineneng Kabupaten Pesawan.

“Jika semua alat bukti lengkap dan keterangan telah dikumpulkan semuanya, kasus ini segera terungkap,” katanya.

Sebelumnya, Agung Budi Wibowo (11), siswa kelas 6 SD Persit Bandarlampung dinyatakan hilang sejak Kamis (3/10) saat pulang sekolah, dan dia akhirnya ditemukan warga pada Sabtu (5/10) petang di sungai kawasan Tegineneng Kabupaten Pesawaran.

Pada tubuh putra pengusaha kelapa sawit itu ditemukan ada bekas luka pukulan benda tumpul di bagian wajahnya, dan diduga bocah tersebut dibunuh.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, orang tua Agung diketahui bernama Bajuri dan ibunya Nanik Maryani melaporkan anaknya itu telah hilang sejak pulang sekolah. Korban dijemput seorang lelaki menggunakan mobil yang dilaporkan penjemputnya bukan kerabat korban.

Menurut Rudi, teman sekelas korban, dirinya sempat melihat Agung pada Kamis lalu, sebelum dia dinyatakan hilang, dan korban dijemput oleh seorang lelaki menggunakan mobil.

“Hari Kamis itu Agung sekolah, pada jam 12.00 WIB dia dijemput sama laki-laki. Katanya kakaknya bernama Andi, dan laki-laki itu bukan orang yang biasa menjemput Agung,” kata Rudi lagi.

Sementara itu, Purwati (63) nenek korban mengatakan, Agung tidak diketahui keberadaannya sejak Kamis, ketika dijemput pun sudah tidak di sekolahnya. Padahal sejumlah teman sekolahnya menuturkan, hari itu Agung memang ada dan sekolah seperti biasanya.

“Saya kaget, begitu mendapat kabar bahwa Agung sudah ditemukan dan dalam keadaan sudah meninggal dunia. Jasadnya ditemukan sudah mengambang di sungai di daerah Tegineneng dan sudah berada di Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek,” katanya. AN-MB