Kapolres Klk (1)

Klungkung ( Metrobali.com )-

Tim pengungkapan kasus dugaan mutilasi di Klungkung terus bekerja keras. Tim yang dipinpin langsung Waka Polda Bali Brigjen I Gusti Ngurah Rahardja Subyakta sejauh ini memang belum menemukan perkembangan yang berarti. Hal ini dikemukakan Kapolres Klungkung AKBP Ni Wayan Sri Yudatni Wirawati, Sik  Jumat ( 20/6 ).

Untuk diketahui tim pengungkapan kasus ini diperkuat tiga Polres yakni Klungkung, Karangasem dan Bangli. Sejauh ini Sri mengakui kalau timnya masih di lapangan. Mereka bekerja keras untuk mengumpulkan data dan informasi untuk mengungkap kasus ini. Diantaranya adalah masih mengembangkan dan mendalami soal laporan orang hilang yang sudah masuk dilaporan Polisi. “ Untuk laporan orang hilang sedang di dalami anggota di lapangan,” ujar Kapolres wanita satu satunya di Bali tersebut.

Selain itu tim Gabungan bentukan Polda Bali tersebut juga tengah melakukan analisa terhadap gambaran singkat hasil dari Forensik Sanglah. “ Gambaranya memang sangat minim, baru diketahui kalau korbannya kemungkinan besar wanita. Namun siapa dan dari mana masih gelap,” ungkapnya.

Untuk itu polisi akan bekerja keras untuk mengungkap kasus ini dengan data yang sangat minim dan masih gelap tersebut. Sementara untuk penelusuran di TKP Gembalan dan Bukit Jambul sudah tidak menjadi focus utama. Sekarang ini lebih mengarah ke analisa dari temuan potongan tubuh tersebut. Namun demikian pencarian di TKP tetap diperhatikan hanya tidak focus di sana.

Kapolres juga mengakui ada laporan terbaru yang masuk Kamis malam lalu pukul 20.30 wita. Pelapor adalah I Nyoman Sandiasa 42 yang melaporkan istrinya Ni Putu Widianti 38 yang pergi meninggalkan rumah. Widianti sendiri adalah staf sebuah Lawyer di Denpasar dengan alamat jalan Sakura II no 2 Dusun Kertabhuana, Kelurahan Puri Kangin, Denpasar Utara.

Putu meninggalkan rumah pada 1 April 2014 lalu dan sudah dilaporkan bulan Mei namun sampai saat ini tidak ada kabar. Mendengar ada temuan potongan tubuh di Gembalan, Selat Klungkung dan Pesaban, Bukit Jambul, Karangasem Sandiasa berinisiatif mendatangi Mapolres Klungkung untuk melaporkan kasus ini.

Menurut Sandiasa saat pulang kerja 1 April lalu dia mendapati istrinya sudah tidak ada di rumah. Sandiasa juga telah menanyakan keberadaan sang istri kepada sanak keluarganya, namun sejauh ini belum juga ditemukan. Selang beberapa hari sejak kehilangan tersebut rekan kerjanya di kantornya datang ke rumah korban dan menanyakan sang istri yang tidak pernah masuk kantor. Sudiaasa sempat beberapa puluhan kali menghubungi HP sang istri. Selama 20 hari HP sang istri masih aktif namun setiap dihubungi tidak mengangkap telpon. Setelah 20 hari HP tersebut sudah tidak aktif  lagi hingga sekarang ini.

Kapolres sendiri mengakui kalau kasus ini amat berat dan sangat pelik. Untuk itu pihaknya harus berhati hati memberikan statemen. Sementara itu kuat dugaan kalau pelaku adalah seorang yang professional. Ini bisa dilihat dari jejak yang ditinggalkan pelaku sangat minim. Sejauah ini polisi terus mengecek sidik jari pelaku dari barang barang yang ada di TKP seperti tas kresek hitam dan kampil yang dipakai membungkus potongan tubuh tersebut. Hanya saja sejauh ini belum ditemukan adanya sidik jari pelaku.  Jika ada sedikit saja sidik jari yang tertinggal polisi akan bisa menemukan titik terang kasus ini. Terlebih lagi dengan adanya E KTP akan cepat bisa melacak sidik jari siapa tersebut. Ditanya soal langkah niskala sejauh ini polisi belum melakukan hal itu. SUS-MB