???????????????????????????????

Jembrana (Metrobali.com)-

Sosialisasi dan rapat koordinasi terkait pelaksanaan pengerukan sebagai tindak lanjut pengembangan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan, Kamis (4/12) di aula pertemuan PPN di “boikot” Pimpinan Dewan DPRD Jembrana. Padahal pihak PPN Pengambengan sudah melayangkan undangan.

Ketua DPRD Jembrana Ketut Sugiasa dan Wakil Ketua DPRD Jembrana Kade Darma Susila lebih memilih melakukan sidak limbah PT Hosana Buana tunggal (HBT) dan sejumlah pabrik lainnya di Desa Pengambengan, Kecamatan Negara.

Pantauan Kamis (4/12), dalam sosialisasi itu juga hadiri Wakil Bupati Jembrana Made Kembang Hartawan, Sekda Jembrana Gede Gunadnya, unsur muspida Jembrana, Kapolsek Kota Negara kompol Prihenjagat, Kasi Datun Wibowo, Perbekel Pengambengan dan Perbekel Tegal Badeng Barat. Sedangkan dari PPN Pengambengan nampak hadir Kepala PPN Pengambengan Suprapto, Kasi Pengembangan PPN Budi Prihantono, Kasubag TU PPN Kadek Adi Candra Kusuma dan staf PPN Pengambengan lainnya.

Dari informasi, ketidak hadiran Pimpinan Dewan, karena sosialisasi itu dinilai mubasir. Pasalnya proyek pengerukan kolam labuh sudah berjalan 70 persen dan setelah muncul masalah. Sementara masalah limbah jauh lebih penting, karena terkait hajat hidup orang banyak.

“Katanya buat apa datang. Proyeknya kan sudah berjalan 70 persen. Kenapa katanya sosialisasi tidak dilakukan mulai awal” bisik nara sumber, Kamis (4/12).

Perbekel Desa Tegal Badeng Barat, Kadek Sudiana juga menyayangkan sosialisasi baru dilakukan. Padahal proyek pengerukan itu juga ada di desa Tegal Badeng Barat. “Masyarakat kami 70 persen bekerja sebagai nelayan. Kalau saja sosialisasi dari awal, mungkin kami tidak akan menjawab tidak tahu, ketika ditanya warga” ujarnya.

Sementara itu, Kasubag TU PPN Pengambengan Kadek Adi Candra Kusuma mengakui kalau sosialisasi awal yang dilakukan kurang maksimal, karena hanya mengundang para tokoh dan Perbekel Pengambengan saja. “Kami minta maaf, kedepan kami akan koordinasikan, sehingga tidak ada mis komunikasi lagi” terangnya.

Kasi Pengembangan PPN Pengambengan, Budi Prihantono dalam paparannya mengatakan proyek ini bermula dari keluhan sejumlah nelayan lantaran kesulitan menambatkan perahunya, karena adanya pendangkalan kolam labuh oleh sidemen dengan volume sekitar 250 ribu meter kubik. “Inilah yang sekarang kami keruk, sehingga kedepan perahu selerek bisa lebih dekat ke TPI” jelasnya.

Sementara itu, Wakil Bupati I Made Kembang Hartawan berharap disetiap ada proyek, apalagi terkait dengan masyarakat, termasuk proyek dari dana pusat, agar dikoordinasikan dengan Pemkab Jembrana. Sehingga ketika ada permasalahan bisa diselesaikan bersama-sama. Sehingga semua tidak dirugikan. MT-MB