Apel Hardiknas

Denpasar (Metrobali.com)-

Peringatan Hari Pendidikan Nasional tidak bisa dilepaskan dari sosok Ki Hadjar Dewantara, yang pada tanggal 2 Mei merupakan hari kelahiran Bapak Pendidikan Indonesia. Ki Hadjar Dewantara menyebutkan sekolah dengan istilah “Taman”. Taman merupakan tempat belajar yang menyenangkan sehingga anak datang dengan senang hati, berada di taman juga dengan senang hati dan pada saat harus meninggalkan taman maka anak tersebut merasa berat hati. Demikian sambutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Anies Baswedan,  yang dibacakan oleh Wakil Gubernur Bali, Ketut Sudikerta, saat memimpin upacara pada peringatan Hari Pendidikan Nasional di lapangan Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar,  Senin (4/5).

Menurut Anies Baswedan , pendidikan telah membukakan pintu wawasan, menyalakan cahaya pengetahuan, dan menguatkan pilar ketahanan moral. “Manusia yang terdidik dan tercerahkan adalah kunci kemajuan bangsa, sehingga jangan sekali kita mengikuti jalan berpikir kaum kolonial di masa lau karena fokusnya hanya pada kekayaan alam saja dan tanpa peduli pada kualitas manusianya,” ujarnya. Peringatan Hari Pendidikan Nasional tahun ini mengambil tema “Pendidikan dan kebudayaan sebagai Gerakan Pencerdas dan Penumbuhan Generasi Berkarakter Pancasila”, dimana kata kunci dari tema tersebut adalah “Gerakan”. Pendidikan harus menjadi gerakan semesta yaitu gerakan yang melibatkan seluruh elemen bangsa dimana masyarakat merasa memiliki, pemerintah memfasilitasi, dunia bisnis peduli dan ormas/LSM mengorganisasi. Lebih lanjut gerakan pencerdasan dan pertumbuhan generasi berkarakter Pancasila adalah sebuah ikhtiar mengembalikan kesadaran tentang pentingnya karakter Pancasila dalam pendidikan kita untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokraris, serta bertanggungjawab yang semua itu mewakili karakter Pancasila sebagai tujuan Pendidikan Nasional.

Dalam wawancaranya Sudikerta usai apel mengharapkan momentum peringatan Hari Pendidikan Nasional dapat dijadikan penyemangat para generasi muda untuk meningkatkan sumber daya manusia untuk menghadapi pasar global terutama Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). “Jika tidak mengikuti perkembangan pendidikan niscaya generasi muda akan kalah bersaing dengan pekerja lain dari luar negeri,” pungkasnya. Untuk itu, Sudikerta berharap generasi muda yang putus sekolah dapat memanfaatkan program pendidikan yang disiapkan oleh Pemerintah melalui program kejar paket.

Dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional  turut hadir Kapolda Bali, Jajaran SKPD Pemerintah Provinsi Bali, Mahasiswa Universitas Negeri dan Swasta di wilayah Denpasar, Siswa-siswi SMA/SMK serta Siswa-siswi SMP. AD-MB