napi melarikan diriDenpasar (Metrobali.com)-

Wakil Direktur Reserse dan Kriminal Khusus (Reskrimsus) Pola Bali AKBP Ruddy Setiawan yang memimpin langsung jalannya rekonstruksi kasus kaburnya 4 Napi asing dari Blok Bedugul Lapas Kelas IIA Kerobokan Denpasar, mengungkapkan total keseluruhan ada 33 adegan yang diperagakan.

“10 adegan dan dilanjutkan dengan adegan di luar Lapas, saat keduanya mengganti pakaian, kemudian bergerak ke Bandara Ngurah Rai, membeli tiket dan check in di bandara. Semuanya berjumlah 33 adegan, termasuk setelah keduanya berada di Bandara Ngurah Rai Bali,” ujarnya saat rekontruksi Kamis (13/7).

Secara umum adegan yang ada di dalam Lapas dimulai dari Napi keluar dari dalam sel di Blok Bedugul melalui plafon dan langsung menuju ke lubang bekas saluran got keluar Lapas. Artinya, rekontruksi ini untuk melihat bagaimana para napi keluar dari Lapas Kerobokan pada saat mereka kabur.
“Kita akan menyuruh mereka untuk memperagakan ketika kabur,” ujarnya.
Rekontruksi hanya menghadirkan dua orang Napi yang kabur yakni Dimitar Nikolov Iliev Alias Kermi Bin Alm. Nikola Iliev (43), warga Bulgaria dan Sayed Mohammed Said (31) warga India yang ditangkap di Timor Leste. Sementara yang memperagakan rekontruksi dua orang Napi asing yang belum tertangkap diperagakan oleh petugas kepolisian. Rekontruksi dimulai dari dalam Lapas dan itu tertutup bagi media. Sementara yang di luar Lapas terbuka bagi media.
Para napi itu diperkirakan mulai menggali lobang bekas saluran parit dari pukul 22.00 Wita  hingga pukul 02.30 Wita. Jadi diperkirakan hampir 5 jam mereka menggali lobang bekas saluran parit itu sampai tembus ke ke tembok luar Lapas. Penggalian itu dipimpin oleh Dimitar, Shaun dan kemudian disusul dengan Sayed dan terakhir Tee Khok King.
“Mereka keluar sekitar pukul 02.30 Wita. Kondisinya hujan deras, tanahnya lembek, sehingga mudah digali dan dipindahkan. Yang memimpin mulai dari Dimitar, Shaun, kemudian disusul Sayed, dan terakhir Tee Khok King. Lobang bekas saluran parit sebanyak 15 meter tersebut berhasil digali dengan mudah selama 4 jam lebih. Dan selama itu pula tidak terpantau petugas karena kondisinya hujan deras mulai tengah malam hingga dinihari.

Rupanya, pakaian ganti dan perlengkapan lainnya sudah dipersiapkan oleh para Napi. Saat keluar di luar tembok Lapas, tentu saja kondisi dalam keadaan lumpur dan kotor. Mereka sudah membawa pakaian ganti. Hal ini tampak di bibir lobang di luar tembok Lapas tempat mereka ganti pakaian. Pasca keluar dari Lapas, rupanya taksi sudah dipesan. Dan mereka pun langsung kabur menuju bandara. Kemudian di bandara, kata Rudi, mereka dibantu oleh seseorang berinisial A. A ini yang membantu keempat Napi asing itu membeli tiket dan melakukan check in di bandara. A juga sudah diperiksa dan ditahan.SIA-MB