FB_IMG_1510581887870
Sidang di DPRD Buleleng yang dipimpin langsung Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna didampingi Sekda Buleleng Dewa Ketut Puspaka di ruang gabungan komisi DPRD Buleleng, Senin ( 13/11 )/MB

Buleleng, (Metrobali.com) –

Badan Anggaran ( Banggar ) DPRD Buleleng bersinergi dengan pihak Team Anggaran Pemerintah Daerah ( TAPD ) guna membahas Rancangan Peraturan Daerah ( Ranperda ) tentang Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah ( APBD ) TAHUN Anggaran 2018 melalui sidang di DPRD Buleleng yang dipimpin langsung Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna didampingi Sekda Buleleng Dewa Ketut Puspaka di ruang gabungan komisi DPRD Buleleng, Senin ( 13/11 ).

Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna pada pembahasan anggaran tersebut secara tegas mengatakan pihak Dewan Buleleng berharap dalam melaksanakan programprioritas pada RAPBD TA.2018 agar tidak tertunda. Mengingat kondisi keuangan daerah sedikit tertekan akibat dari pengurangan dana keuangan dari Pemerintah Pusat , baik itu dana alokasi umum ( DAU ) maupun dana bagi hasil yang besarannya mencapai Rp.91 miliar. “ Kami berharap Badan Anggaran Dewan bersama TAPD bisa bekerja lebih baik lagi , sehingga apa yang menjadi program yang bersifat Prioritas tidak tertunda “ ujarnya.” Kami juga berharap seiring berjalannya tahun anggaran pemerintah pusat, nantinya bisa memberikan tambahan DAU maupun dana lainnya, sehingga apa yang diprogramkan semula bisa dijalankan dengan baik. “ tandas Supriatna.

Sementara itu Sekda Buleleng Dewa Ketut Puspaka mengatakan secara nasional pemerintah pusat juga mempunyai agenda yang betsifat prioritas dan strategis sehingga berpengaruh kepada program di daerah.” Dengan anggaran yang tersedia , diharapkan membuat inovasi dan terobosan sehingga dari anggaran yang terbatas bisa membuat program secara konkrit dan bisa memberikan stimulus terhadap iklim investasi swasta dan masyarakat” terang Dewa Puspaka.

Menurutnya dalam melakukan rasionalisasi anggaran, nantinya agar jangan sampai mengganggu program prioritas yang sudah dirancang. “ Dalam hal ini perlu dilakukan kajian secara konkrit, sehingga kebutuhan masyarakat yang bersifat prioritas dapat terpenuhi .”tandas Dewa Puspaka. GS-MB