Jembrana (Metrobali.com)-

Meski telah terdaftar dalam database tahun ini, 71 tenaga honorer katagori II (K-II) di Pemkab Jembrana bukan berarti langsung dapat diangkat sebagai PNS. Sebab untuk menjadi PNS mereka harus harus mengikuti sejumlah tes layaknya penerimaan CPNS jalur umum.

Informasi tersebut sempat membuat beberapa pegawai honorer kaget tidak percaya. Ditemui Rabu (21/8) sejumlah honorer mengaku kecewa dan pasrah. Bahkan beberapa diantaranya merasa khawatir lantaran belum tentu bisa diangkat meski namanya sudah masuk database.  Beda dengan terdahulu, dimana teman-teman honorer sebelumnya bisa dengan gampang diangkat.  

Menurut Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jembrana, I Wayan Gorim, para pegawai honorer yang masuk dalam database merupakan K-II. Sesuai sesuai aturan mereka harus mengikuti tes layaknya jalur umum dan mengikuti TKD (Tes Kompetensi Dasar) dan TKB (Tes Kompetensi Bidang).

Dikatakannya pengangkatan pegawai honor K-II berbeda dengan pengangkatan K-I yang merujuk pada syarat-syarat tertentu dimana tanpa melalui tes. Terkait hal itu, sebenarnya disetiap kesempatan pihaknya sudah sering memberi himbauan agar mereka dapat lebih dini mempersiapkan diri.

Menurut Gorim, Kabupaten Jembrana masih memiliki 132 tenaga honor K-II. Namun dari hasil seleksi Kemenpan-RB, hanya 72 formasi saja yang diturunkan. “Pengangkatan K-II sama seperti tahun 2006 lalu dan wajib diikuti. Untuk jadwalnya kita belum menerima pemberitahuan. Apakah nantinya bersamaan dengan jalur umum atau tidak, kita belum tahu” ujarnya.

Untuk pelamar umum, kata Gorim, Kabupaten Jembrana memperoleh jatah 35 orang dan nantinya semua untuk guru kelas. “Rincian penetapan untuk penempatan guru perkecamatan sudah dikirim. Kita tinggal menunggu keputusan” ujar Gorim.

Gorim menambahkan untuk soal tes TKD disiapkan Kemenpan RB, sedangkan TKB diserahkan ke panitia dengan Perguruan Tinggi (PT) berdasarkan rekomendasi dari Kementerian Pendidikan. Sementara untuk soal tes bagi pegawai honor K-II, baik TKD maupun TKB dari Kemenpan-RB.

“Kalau dulu, Pemkab Jembrana menentukan kerjasama dengan Universitas Airlangga Surabaya dan Universitas Brawijaya, Malang, tapi untuk sekarang kita belum tahu, karena menunggu rekomendasi dari Kemdiknas” Pungkasnya. MT-MB