Jakarta, (Metrobali.com) –

Deputi Komisioner Edukasi dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sri Rahayu Widodo mengatakan pendidikan mengenai keuangan atau “literasi finansial” perlu dilakukan sejak dini untuk meningkatkan kesehatan ekonomi negara.

“Pendidikan sejak dini diperlukan, karena peningkatan literasi dan inklusi keuangan dapat mendorong perkembangan ekonomi, inklusi sosial, serta berkontribusi terhadap kesehatan ekonomi suatu negara,” katanya di Jakarta, Selasa.

Oleh sebab itu, dia mengatakan, pihaknya telah menjalin kerja sama dengan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan untuk memasukkan unsur pembelajaran keuangan di sekolah-sekolah.

“Bersama Kemdikbud kami telah melakukan pengkayaan mata pelajaran ekonomi untuk kelas 10,” katanya.

Dia juga menambahkan, dalam kerja sama itu pihaknya bersama dengan Kemdikbud juga memberikan pelatihan kepada guru ekonomi guna menunjang keberhasilan program tersebut.

“Kami memiliki program ‘training for trainer’ untuk para guru,” katanya.

Berdasarkan survey yang dilakkukan oleh OJK, lebih dari 75% masyarakat Indonesia belum memenuhi standar literasi finansial, oleh karena itu dia berharap program ini secara jangka panjang akan dapat meningkatkan persentase masyarakat yang memahami sistem keuangan.

“Melalui program ini kami harapkan pengetahuan masyarakat dapat meningkat,” katanya.

(Ant) –