Karangasem (Metrobali.com)-

 Gubernur Bali Mangku Pastika,  mengatakan dalam kurun waktu 5 tahun mulai 2009 s/d 2013 telah dilaksanakan rehabilitasi hutan dan lahan kritis seluas 40.944 Ha, dari lahan kritis Tahun 2004 seluas 55.313 Ha atau mencapai 74 % sedangkan sisanya akan dilaksanakan rehabilitasi pada tahun mendatang. Demikian disampaikannya pada saat mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada peringatan hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) tingkat nasional dan Bulan Menanam Nasional (BMN) yang dipusatkan di Dusun Tegallanglangan Desa Datah, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Senin (25/11).  

Pastika menambahkan, Provinsi Bali dengan luas wilayah 563.666 Ha memiliki kawasan hutan seluas 130.686 Ha atau 22,59 % dari luas wilayah, masih berada dibawah batas minimal luas hutan yang dipersyaratkan. Oleh karenanya Pemprov Bali  berkomitmen menjadikan lahan kritis menjadi kawasan hutan melalui program Bali Green Province serta berbagai kegiatan termasuk  penanaman 1 Milyar Pohon. Lokasi HMPI di desa Datah menurut  Gubernur sangatlah strategis karena berada diantara Gunung Agung dan Samudra Indonesia sesuai konsep “ segara gunung “ yang dipercaya oleh masyarakat  Hindu Bali sebagai kawasan suci.

 “ Semoga dengan melakukannya ditempat ini, kita membuktikan kepada ibu pertiwi bahwa kita sangat menyayanginya,” terangnya. Gubernur berharap acara ini semakin  memantapkan kesadaran masyarakat Bali dalam menjaga dan melestarikan lingkungan sesuai filosofi Tri Hita Karana.

 

Presiden RI Soesilo Bambang Yudhoyono yang hadir didampingi Ny. Ani Yudhoyono membentangkan spanduk bertuliskan “ Tanam Selamanya” sebagai ajakan kepada seluruh masyarakat Indonesia agar memelihara dan melestarikan Alam sehingga bisa diwariskan kepada generasi mendatang. “Tidak perlu banyak teori, kebanyakan teori nanti pusing sendiri. Tanam saja sebanyak – banyaknya,” terang SBY

 

Sementara Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan menegaskan banyak pertimbangan kenapa Desa Abang dipilih sebagai lokasi kegiatan. Selain karena lahan kritisnya mencapai 50 H juga karena dipandang tempat yang suci sesuai konsep Nyegara Gunung tadi. Kegiatan ini dimaksudkan untuk lebih membangkitkan semangat, motivasi dan membudayakan seluruh masyarakat Indonesia untuk menanam dan memelihara pohon  dalam membangun ekosistem guna memperbaiki, merehabilitasi dan merestorasi keberadaan hutan diseluruh Indonesia. Demikian tambahnya.

 

Untuk penanaman kali ini, dilakukan di atas lahan seluas 3 hektar. Kurang lebih 3000 bibit pohon ditanam. Terdiri dari bibit pohon kalpataru, badung, Sawo kecik, cendana, mangga, cempaka, nangka, kemiri, mahoni, gmelina serta kelapa. Tak hanya itu, acara juga ditandai dengan penyerahan penghargaan atas partisipasi penanaman satu milyar pohon kepada sejumlah daerah.

Untuk tingkat provinsi juara satu disabet Jawa Timur, disusul Sulawesi Selatan di peringkat ke dua serta Bengkulu di peringkat ke tiga. Untuk kategori kabupaten juara satu diraih Kabupten Banyuwangi, menyusul Karangasem, lalu Minahasa. Sedangkan kategori Kota Juara satu kota Pasuruan, disusul Ternate kemudian di urutan ke tiga Balikpapan. Sedangkan penghargaan Wana Lestari diraih oleh Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

 

Turut hadir sejumlah menteri kabinet Indonesia bersatu jilid II, Gubernur Bali Made Mangku Pastika beserta Ny. Ayu Pastika, Wagub. Sudikerta beerta Ny. Dayu Sudikerta dan  beberapa Gubernur dari Provinsi lain serta beberapa bupati/walikota dari berbagai kabupten/kota di tanah air yang memperoleh penghargaan. Hadir pula perwakilan tujuh organisasi perempuan, tokoh masyarakat, pencinta dan pemerhati lingkungan serta masyarakat setempat. DA-MB