Denpasar (Metrobali.com)-

 

Pemprov Bali akan mengintensifkan penanggulangan HIV/AIDS yang masih menjadi momok bagi daerah ini. Wagub Ketut Sudikerta selaku Ketua Harian Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Bali berharap kerjasama dan dukungan dari AusAID (Australia Agency for International Development) melalui  HIV Cooperation Program for Indonesia (HCPI) dapat terus dilanjutkan. Harapan itu diungkapkan Wagub saat menerima audensi dari AusAID dan HCPI yang didampingi Sekretaris KPA Provinsi Bali Drh. Made Suprapta di ruang kerjanya, Senin (30/9).

Lebih jauh Wagub Sudikerta mengurai, jumlah ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) saat ini diperkirakan mencapai 26.000 jiwa. Dari estimasi tersebut, baru sebanyak 8.000 ODHA yang terdata, sedangkan sisanya sebanyak 18.000 orang belum jelas keberadaannya. “Inilah yang menjadi fokus utama kita dalam penanggulangan HIV-AIDS di Bali, selain tetap memberi pengobatan bagi penderita yang telah terdata “, ujarnya.

Menanggapi harapan Wagub, pihak AusAID yang diwakili Fist Secretary HIV and Communicable Diseases Adrian Gilbert menjelaskan bahwa pihaknya telah membangun kerjasama dengan beberapa provinsi di Pulau Jawa, Bali, Papua dan Papua Barat.  Sejumlah provinsi tersebut dinilai memiliki tingkat Evidemi HIV/AIDS sangat tinggi. Dikatakannya, program HCPI akan berakhir pada awal tahun 2016, sehingga kedepannya perlu merumuskan strategi dan program baru dalam rangka pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS khususnya di Bali.

Adrian yang didampingi perwakilan HCPI Chatrine Barker dan Abby Ruddick menambahkan, konsuling maupun pengobatan ODHA di Bali saat ini tida hanya dilayani di RSUP Sanglah, namun sudah diperluas ke beberapa PUSKESMAS di Kota Denpasar. Hal ini merupakan sebuah langkah untuk mendekatkan pelayanan kepada ODHA.

Wabub Sudikerta mengucapkan terima kasih atas bantuan AusAID melalui HCPI yang sangat peduli terhadap Pencegahan dan Penanggulangan HIV/ AIDS di Provinsi Bali. Pemprov Bali, tambahnya, juga memberi perhatian yang cukup besar bagi upaya ini. “Pada tahun anggaran berikutnya, kami menyiapkan anggaran sebesar  Rp. 6 Milyar dalam rangka Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS. Tapi kami tetap perlu bantuan dari AusAID terutama dari aspek teknis,” ujarnya. Melalui kerjasama ini, Wagub berharap laju perkembangan HIV/AIDS di Pulau Dewata bisa terus ditekan. DA-MB