Miami, (Metrobali.com) –

Malcolm Glazer, milyader yang memiliki klub sepakbola Manchester United dan Tampa Bay Buccaneers, meninggal Rabu pada usia 85 tahun.

Glazer, yang pada masa mudanya menjual suku cadang jam tangan sebelum membangun kerajaan bisnis, membeli klub Amerika Serikat Buccaneers pada 1995 dengan nilai 192 juta dolar, angka yang merupakan rekor pada saat itu.

Pada 2005 dia memicu kontroversi karena membeli salah satu klub tersukses di Inggris, Manchester United, dengan pembiayaan hutang.

Namun pada beberapa tahun terkahir, dia jarang terlibat dalam urusan bisnis kedua klub tersebut karena berulangkali menderita stroke.

Glazer dinilai berhasil membawa Buccaneers dari tim sepakbola Amerika (NFL) terlemah menjadi juara Super Bowl pada 2003.

“Sebagai seorang pemimpin bisnis yang dinamis, Glazer membatu Buccaneers menjadi klub yang dicontoh dan dihormati,” demikian laman resmi Buccaneers menyatakan.

Meskipun pada beberapa tahun terakhir Buccaneers kesulitan meraih sukses di lapangan, investasi Glazer dinilai membawa keuntungan. Forbes memperkirakan klub tersebut kini bernilai lebih dari satu milyar dolar AS.

Buccaneers menyatakan bahwa kematian Glazer tidak akan menimbulkan dampak bagi status kepemilikan. Keluarga Glazer “telah lama merencakan suksesi” yang hal tersebut berarti tim “tetap akan bersama keluarga tersebut untuk waktu yang lama.” Keluarga Glazer menjadi terkenal pada 2005 lalu saat membeli Manchester United seharga 1,47 milyar dolar AS. Sebagian besar uang tersebut didapat dari hutan dan akibatnya pada fans klub menentang akuisisi Glazer.

Pada saat itu, para pendukung mengatakan bahwa hutang Glazer akan berdampak buruk pada klub dan berakibat pada semakin tingginya harga tiket.

“Semua orang di Manchester United turut bersedih bersama keluarga pada malam ini,” demikian pernyataan klub tersebut.

Di bawah kepemilikan Glazer, Manchester United memenangi lima gelar liga Inggris dan satu gelar Liga Champions pada 2008 lalu.

Keluarga Glazer saat ini menguasai 90 persen saham Manchester United sementara 10 persen sisanya diperdagangkan di bursa saham New York Stock Exchange.

Glazer sendiri adalah anak kelima dari tujuh bersaudara dari orang tua imigran Yahudi Luthuania.

Pada masa mudanya, Glazer menggunakan keuntungan dari bisnis suku cadang jam tangan yang diwarisinya pada usia 15 tahun untuk investasi di sejumlah bisnis perumahan, termasuk di antaranya adalah rumah trailer dan rumah untuk manula.

Glazer meninggalkan satu orang istri, enam anak dan 14 cucu.

(Ant) –