tumpeng 11  dipasang

Klungkung ( Metrobali.com )

Acara Pelebon Agung Puri Klungkung akan digelar Minggu (29/6). Prosesi upacara tersebut sudah dilakukan sejak beberapa hari lalu. Pada Jumat ( 27/6 ) ada tiga prosesi penting yang dilakukan terkait Pelebon Agung Puri Klungkung, diantaranya adalah Melaspas Naga Banda yang dilakukan di Pura Dalem Agung, Jalan Gajah Mada Klungkung. Sementara yang kedua ini cukup penting yaitu prosesi Ngatep Pengawak Bade, atau memasang bagian tumpang Bade tingkat 11. Acara ini dilakukan di jabe Puri Agung Klungkung jalan Untung Surapati, Klungkung. Cukup menegangkan karena cukup sulit dan sangat berbahaya hingga memakan waktu dari pukul  07.00 wita sampai pukul 12.00 wita.

Diperlukan 50 orang pengayah untuk memasang tumpang 11  itu dengan total ketinggian mencapai 28 meter. Ini karena awalnya Bade di buat dengan tinggi 13 meter sampai bale bale. Pemasangan cukup rumit dengan di pimpin langsung Kepala Undagi pembuat Bade Jro Mangku Ketut Alit Astika dari Desa Akah. Sementara pengayah yang ikut memasang tumpang Bade tersebut diataranya dari Polres Klungkung, Kodim Klungkung dan pengayah dari Puri Klungkung.

Pemasangan dilakukan dengan diawali menaikan bagian tumpang bade pada bagian atasnya ke tratag yang terbuat dari bambu setinggi sekitar 13 meter. Dari sana bagian atas Bade dipasang awalnya masih dalam posisi miring. Kemudian secara perlahan di tarik dan didorong menggunakan bamboo agar masuk ke porosnya sehingga lurus ke atas. Proses ini sangat meneggangkan karena salah sedikit saja bisa terpleset. Jika itu sampai terjadi pastinya akan sangat membahayakan para pengayah yang berada diatas teratag bambu dengan ketinggian 13 meter. Jro Mangku Alit sendiri mengaku was was dan tegang sebelum tumpang bade terpasang.

“Ya saya sangat teggang…karena menyangkut keselamatan para pengayah yang segitu banyaknya,” ujarnya. Selain pengayah langsung di bagian atas, ribuan pengayah lainya ada di bawah. Termasuk juga warga masyarakat Klungkung yang ikut menyaksikan pemasangan tumpang 11 tersebut. “Astungkara akhirnya semua berjalan lancar…ini juga berkat Ide Batare,” ujarnya.

Diakui pula kalau dari awal pengerjaan dirinya bersama dengan Undagi lainya terus nunas ice (memohon petunjuk kepada Tuhan dan Ide Batara red) agar diberikan petunjuk dan kelancaran. Ini merupakan karya Agung nan sacral. Kapolres Klungkung yang sempat menyaksikan jalannya pemasangan tumpeng 11 tersebut. Kapolres sempat was-was pemasangan yang dilakukan secara manual. Terlebih lagi sebagian yang diatas adalah anak buahnya dari Polres Klungkung. Bahkan saat itu pengangkatan tumpeng Bade tersebut dipinpin langsung Waka Polres Klungkung Kompol I Gusti Agung Dana Aryawan. SUS-MB