?????????????


Tabanan, (Metrobali.com) 
Sejumlah atlet olahraga Petanque Bali kembali mendapat pemantapan latihan teknik dari Pelatih Petanque internasional asal Prancis, Mr.Cedric.

Petanque merupakan permainan ketangkasan dengan teknik dasar melempar bola yang terbuat dari bola besi (bosi) dengan deameter minimum 7,05 Cm dan maksimum 8 Cm. Bosi dilempar menuju sebuah target berupa bola kayu (boka) atau bahan sintetis lainnya. Permainan Petanque dapat dimainkan diatas lapangan krikil, pasir, tanah dan rumput. Bentuk asli olahraga Petanque muncul pertama kali di La Ciotat, di Provence di selatan Perancis tahun 1907. 
Ketua Binpres Federasi Olaharaga Petanque Indonesia (FOPI) Bali Ni Putu Yuliasri mengatakan, Cedric khusus datang dari Jakarta ke Bali Kamis lalu (30/3/2017) untuk melihat secara langsung perkembangan dan potensi olahraga Petanque di Pulau Dewata. Di Jakarta, Cedric juga aktif di Yayasan Jakarta Petanque (YJP) dalam program pengembangan olahraga Petanque di berbagai Kota di Indonesia. Selama lawatannya di Bali Cedric juga mengunjungi sejumlah tempat untuk rencana pelaksanaan turnamen Petanque tingkat dunia 2 tahun mendatang, kata Yuli.

Sebelum kembali ke Jakarta Cedric menyempatkan berkunjung ke “Kota Pelangi” Tabanan untuk memberikan pelatihan teknik kepada puluhan pemain Petanque Tabanan, Minggu (2/4/2017) mulai Pk. 09.00-13.00 Wita bertempat di lapangan Petanque Stadion Debes Gerokgak Tabanan. Turut bergabung sejumlah atlet asal Denpasar dan Badung didampingi oleh Ketua FOPI Bali Yama Dhiputra, Ketua KONI Tabanan Dewa Ary Wirawan dan sejumlah guru pembina olahraga sekolah.  
Di Kab.Tabanan sendiri kepengurusan FOPI terbentuk awal tahun 2015, di Tabanan olahraga Petanque berkembang pesat dan sudah rutin menjadi tuan rumah turnamen tingkat nasional maupun provinsi, seperti “Bali Petanque Open” 14-15 Desember 2016 dan terakhir “Advaita Cup II” Maret 2017.

Ketua FOPI Bali Yama Dhiputra mengatakan, melihat perkembangan dan karakteristik olahraga Petanque, sangat mungkin kedepan atlet Bali khususnya Tabanan bisa bersaing hingga tingkat dunia, ujar Yama.

Demikian juga di tingkat internasional,  seperti diliris oleh YJP dalam Kabar Boka-Bosi edisi Maret 2017, olahraga Petanque terus berkembang dan semakin diminati di berbagai belahan dunia. Terbukti akhir tahun 2016 lalu dalam kejuaraan dunia di Madagaskar tim Petanque asal Afrika mampu membuktikan diri sebagai pemenang. Hal itu membuktikan olahraga Petanque berevolusi dengan pesat di luar Perancis, begitu juga pemegang lisensi dari badan dunia terus bertambah. MN-MB