I Dewa Nyoman Patra

Denpasar (Metrobali.com)-

Para pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) di Bali perlu mendapatkan pelatihan informasi dan teknologi (IT) sekaligus bahasa inggris agar mampu menyerap dinamika informasi pasar sekaligus memasarkan aneka produk yang dihasilkannya secara luas.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Bali, I Dewa Nyoman Patra, di Denpasar, Kamis (12/2), mendorong upaya tersebut agar UKM mengetahui apa saja keinginan pasar lokal dan luar negeri, sekaligus berupaya menghasilkan aneka produk UKM yang dibutuhkan konsumen.

“Untuk produk kerajinan khas Bali yang paling banyak dikirim keluar negeri yakni kerajinan cendera mata emas dan perak menjadi ciri khas kerajinan seniman Pulau Dewata yang sulit ditiru oleh negara lainnya,” ujar Patra.

Dari segi produk yang dihasilkan untuk jenis cendera mata emas dan perak tersebut, menurut dia, sudah mengalami perkembangan permintaan lebih baik dari tahun sebelumnya ayang didominasi oleh negara Australia dan Amerika “Dengan meningkatkan pengetahuan berbahasa Inggris dan menambah wawasan IT) akan membantu UKM dalam pengembangan usaha secara luas apabila ingin menjadi pelaku pasar yang seukses dengan menguasai jaringan perdagangan domestik dan luar negeri,” ujar Patra.

Dengan upaya meningkatkan pengetahuan IT tersebut, UKM dapat terus mengembangkan usahanya dengan memperbanyak mitra strategis baik di dalam dan luar negeri, sehingga era perdagangan bebas ASEAN atau Masyarakat Ekonomi Asean memberikan manfaat yang besar bagi UKM.

Untuk kesiapan UKM agar mampu menguasai perdagangan domestik dan luar negeri harus terus meningkatkan SDM dan tidak pernah berhenti untuk belajar.

“Kami terus mengalakkan program itu dan mengimbau UKM memanfaatkan Ilmu dan Teknologi (IT) yang sudah ada, sekaligus belajar bahasa inggris sebagai kunci membuka dunia global dengan iklim bisnis yang kompetitif,” ujarnya.

Selain itu, terkait permintaan pasar saat ini yang terus berkembang dan mengalami perubahan, lanjut dia, mengikuti tren dan model saat ini. Namun, untuk memenuhi permintaaan tersebut harus diimbangi dengan wawasan dan pelatihan secara berkesinambungan.

Untuk saat ini, untuk jenis cendera mata khas Bali yang masih diminat pasar lokal yakni jenis baju, kain songket yang dimodifikasi.

Namun, pihaknya tetap mendorong UKM memperhatikan kualitas barang, tren dan kebutuhan pasar yang mampu menjadi daya saing dalam penjualan produk tersebut.

“Dengan memberikan motivasi kepada masyarakat untuk mencintai produk dalam negeri juga menjadi harapan untuk tren kedepannya,” ujarnya. AN-MB