PBB, New York, (Metrobali.com) –

Untuk pertama kali dalam enam bulan, telah terjadi peningkatan akses kemanusiaan ke Suriah belum lama ini, kata pejabat senior bantuan PBB pada Kamis (28/8), tapi memperingatkan penderitaan rakyat Suriah terus bertambah parah.

“Kemajuan dalam akses selama satu bulan belakangan telah memperlihatkan bahwa di mana ada keinginan politik, di situ ada cara untuk meningkatkan keadaan bagi jutaan warga sipil di Suriah. Kita semua harus menggandakan upaya kita sampai kita mencapai setiap orang yang memerlukan bantuan kemanusiaan,” kata Kyung-wha Kang, Asisten Sekretaris Jenderal PBB Urusan Kemanusiaan dan Wakil Koordinator Bantuan Darurat.

“Kami menjangkau lebih banyak orang yang memerlukan di daerah yang sulit didatangi sebagai akibat dari pengesahan Resolusi 2165 oleh Dewan ini,” kata Kang di dalam penjelasannya kepada Dewan Keamanan dalam satu pertemuan mengenai Suriah.

Enam bulan lalu, Dewan Keamanan PBB mensahkan Resolusi 2139 dengan tujuan mendesak semua pihak dalam konflik agar mematuhi kewajiban hukum dasar internasional dan meredakan penderitaan rakyat biasa yang terjebak dalam konflik.

Pada Juli, Badan 15-anggota tersebut mensahkan Resolusi 2165 –yang mensahkan akses daerah-perbatasan dan lintas-perbatasan bagi PBB dan mitranya guna mengirim bantuna kemnausiaan di Suriah tanpa izin negara tersebut– dan menetapkan mekanisme pemantauan selama 180 hari.

Kang mengatakan mekanisme pemantauan tersebut sekarang beroperasi di tiga pos penyeberangan perbatasan –Bab Al-Hawa, Bab As-Salam, dan Ar-Ramtha, demikian laporan Xinhua, yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat. Sementara itu penggelaran tim pemantau masih terkatung-katung akibat ketidak-amanan di bagian baratlaut negeri itu, tapi situasi terus dinilai.

Akses di seluruh perbatasan telah menghasilkan jangkauan lebih luas ke daerah yang sulit didatangi seperti Gubernuran Aleppo, Dara, Pinggiran Damaskus, Idleb, Quneitra dan Lattakia. PBB sekarang telah mengirim sembilan pasokan ke Suriah dari beberapa negara tetangga dalam pelaksanaan Resolusi 2165, termasuk tujuh pengiriman dari Turki dan dua dari Jordania.

(Ant) –