Jembrana (Metrobali.com)-

Menolak rencana direlokasi ke Pasar Tradisional Modern (Patron), puluhan pedagang di Pasar Umum Negara mendatangi Kantor Bupati Jembrana. Meski sempat tertahan oleh puluhan anggota Sat Pol PP Jembrana, para pedagang itu akhirnya bisa menerobos pertahanan anggota Sat Pol PP dan masuk ke arena Kantor Bupati Jembrana. 

Namun belum sempat bertemu dengan bupati, puluhan personil dari Polres Jembrana datang dan mengambil alih komando. Mereka juga membentuk formasi dengan membentangkan garis berikade serta menerjunkan negosiator untuk melakukan negosiasi.

Meski telah dilakukan negosiasi, para pedagang tetap berangsek untuk dapat masuk kedalam sehingga terjadi saling dorong. Namun lantaran kalah kuat, akhirnya massa padagang berhasil didorong mundur.

Dari hasil digosiasi, disepakati lima perwakilan diperbolehkan masuk untuk bertemu dengan Bupati Jembrana I Putu Artha.

Kejadian tersebut merupakan adegan simulasi pencegahaan konflik sosial yang diprakarsai oleh Polres Jembrana. Simulasi sendiri dilakukan di Pasar Umum Negara menuju Mapolres Jembrana, Jumat (15/11). Sementara untuk peran anggota Sat Pol PP langsung diperankan dari anggota Sat Pol PP Jembrana. Sedangkan yang lainnya, seluruhnya diperankan oleh anggota kepolisian Polres Jembrana.

Kabag Ops Polres Jembrana, Kompol Wayan Surata, didampingi Pahumas Polres Jembrana, AKP Wayan Setiajaya, seizin Kapolres Jembrana mengatakan kegiatan simulasi ini merupakan langkah untuk memantapkan keterampilan dan sinergitas dalam penangan konflik sosial. “Nantinya kegiatan seperti ini kita intensifkan. Dari kegiatan ini minimal sudah ada gambaran. Apa yang harus dilakukan, bagiamana mengantisipasi dan bagiamana kondisi di lapangan” ujarnya.

Dikatakannya cerita dari kegiatan tersebut diangkat dari prediksi kerawanan sosial. Karena dari informasi para pedagang di Pasar Umum Negara menolak untuk direlokasi. “Sebenarnya kami tidak berharap itu terjadi. Namun kalau pun itu terjadi kami sudah siap sesuai aturan yang tertuang dalam UU nomor 7 tahun 2012, tentang penangan konflik sosial” pungkasnya. MT-MB