Denpasar (Metrobali.com)-

Sejumlah pedagang daging di Pasar Kereneng, Denpasar, mengeluhkan sepinya pembeli, meskipun mendekati Hari Raya Galungan yang biasanya ramai.

“Pembeli masih sepi, padahal Galungan tinggal lima hari lagi. Kami tidak bisa memastikan akan menaikkan harga atau tidak. Kami lihat-lihat situasi dulu,” kata Luh Gede Surabrati, pedagang daging babi di Pasar Kereneng, Denpasar, Jumat (18/18).

Menurut dia, harga per kilogram daging babi saat ini masih dalam kisaran harga normal yakni Rp40 ribu. Kalau pun nanti dinaikkan, pada H-2 dan H-1 Galungan yang umumnya daging babi akan diserbu pembeli, kemungkinan maksimal menjadi Rp43 ribu per kilogram.

“Rata-rata untuk beberapa hari ini saya menyediakan stok daging babi sebanyak tiga ekor. Sedangkan untuk kebutuhan Galungan saya belum dapat memastikan tergantung pesanan,” ujarnya.

Jika berkaca pengalaman Galungan sebelumnya, dalam sehari dia dapat menjual daging babi hingga delapan ekor.

Keluhan senada disampaikan Ketut Kondriani, pedagang daging ayam di Pasar Kereneng. “Daging ayam saat ini per kilogram ada sedikit kenaikan dari Rp28 ribu menjadi Rp30 ribu. Tetapi masalahnya pasar sepi sekali sehingga untuk Galungan nanti saya tidak dapat memastikan akan menaikkan harga lagi atau tidak,” ujarnya.

Kondriani menduga sepinya Pasar Kereneng itu karena pembeli memilih berbelanja ke swalayan dan pasar modern lainnya yang kondisinya lebih nyaman dan bersih.

“Atap pasar di sini banyak yang bocor sehingga lantai-lantainya menjadi becek dan menjadi tidak nyaman untuk berbelanja,” katanya.

Kepala Bidang Kerja Sama dan Perlindungan Disperindag Denpasar Jarot Agung Iswahyudi mengatakan memang secara umum harga daging dan barang-barang kebutuhan hari raya di sejumlah pasar tradisional di Denpasar masih dalam kondisi normal.

“Ada beberapa kenaikan, tetapi naiknya tidak signifikan. Kami terus mengadakan pemantauan harga-harga ke pasar tradisional untuk mengetahui perkembangannya,” ujar Jarot. AN-MB