PDIP Gugat KPU ke DKPP dan MK
Denpasar (Metrobali.com)-
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang mengusung kandidat Anak Agung Ngurah Puspayoga-Dewa Nyoman Sukrawan (PAS) pada Pilgub 15 Mei lalu, secara resmi mengajukan gugatan ke Dewan Kehormatan Penyelenggaran Pemilu (DKPP) dan Mahkamah Konstitusi (MK).
“Sesuai dengan hasil evaluasi terhadap rekapitulasi hasil perolehan suara di tingkat kecamatan, kabupaten/kota dan provinsi, ada dugaan kuat kesalahan rekapitulasi,” kata anggota tim pemenangan PAS, Wayan Koster di Kantor PDIP Bali, Jalan Moncong Putih, Denpasar, Selasa 28 Mei 2013.
Pada rekapitulasi, saksi pasangan PAS tak diperkenankan mengusulkan koreksi sebagaimana diatur dalam Peraturan KPU Nomor 15 Tahun 2000. Koster menjelaskan, laporan ke DKPP dilayangkan hari ini, Selasa 28 Mei 2013. “Untuk MK kami akan masukkan Rabu besok, 29 Mei 2013,” papar Koster.
Mereka yang diadukan ke DKPP terkait pelanggaran kode etik penyelenggaraan pemilu, sambung Koster, adalah mereka yang telah nyata-nyata berpihak kepada kandidat nomor urut 2, Made Mangku Pastika-Ketut Sudikerta (Pasti-Kerta).
Di antaranya adalah KPUD Kabupaten Karangasem, KPUD Kabupaten Klungkung, KPUD Kabupaten Tabanan, KPUD Kabupaten Buleleng dan KPUD Kabupaten Badung. “Kami juga laporkan oknum KPUD Provinsi Bali dan satu orang oknum Panwaslu Bali,” tutur Koster.
Sementara itu, anggota tim pemenangan PAS lainnya, Nyoman Parta menjelaskan, gugatan yang dilayangkan tidak berkutat pada persoalan menang dan kalah. Tetapi, katanya, dimaksudkan agar ke depan tidak ada lagi oknum penyelenggara pemilu yang berpihak pada salah satu pasangan calon.
“Ini menyangkut harkat dan martabat partai. Terlebih dengan pengerahan alat negara secara berlebihan dan di luar akal sehat bagi Bali yang damai dan harmonis,” tuturnya.
Untuk mendukung gugatan tersebut, Parta mengaku seluruh dokumen yang berupa bukti-bukti sudah dikirim ke Jakarta. “C1, D1, DA dan DB beserta bukti pendukung lainnya sudah dibawa ke Jakarta. Kami mengucapkan terima kasih kepada rakyat Bali atas dukungannya. Hak rakyat yang berdaulat dalam menentukan pemimpinnya harus dijaga,” imbuh Parta.
“Tuntutan kami adalah hitung ulang,” demikian Parta. BOB-MB
26 Komentar
semakin banyak tingkah pdip semakin ketahuan bobroknya dan gobloknya, sdh jelas2 memutar balikkan fakta, maling teriak maling, dan tdk tahu diri, saran buat pdip tolong cerdas sedikit, jgn terlalu menunjukan kebodohan, sdh nyata2 puspayoga dan sukrawan pasangan tdk bermutu, megawati merekomendasi mereka, penghinaan bg rakyat bali, untung rakyat bali cerdas mana pemimpin yg berkualitas dan mana calon pemalas,,, semakin antipati sj dgn pdip di bwh ketumnya begowati, pendendam, tdk berjiwa satria dan tdk pny sifat negarawan, hidup dengki dan bnyk ftnah, kasian bung karno(alm) punya anak OON mcm bgini,,,,,,,
sudahlah jangan komentar macam2 kalau merasa pintar tunjukkan muka ke publik baru oke, percuma disini koar2
Publik kije biin ne be publik atooooooooo
wyn koster seperti memoleskan tai dimuka sendiri, maju trus smpe nyungsep kelaut,,,!!!!
2014 jangan pilih partai AROGAN
Mereka hanya bisa melihat
kesalahan orang sedangkan
mereka yg segede gajah didepan
hidungnya sendiri gak disadari
masyarakat udah tahu mana yg
jujur mana pembohong sejati
jangan pilih orang AROGAN juga dengan comentnya juga tks
2014 jangan pilih partai AROGAN
Mereka hanya bisa melihat
kesalahan orang sedangkan
kesalahan mereka yg segede gajah
didepan hidungnya sendiri gak disadari
masyarakat udah tahu mana yg
jujur mana yg pembohong sejati
GUGAT SUBA GUGAT,SEKALIAN RAKYAT NITIP GUGAT KE MK LAMBANG PARTAI MONCONG PUTIH DI SURAT SUARA PAS
Tuntutan hitung ulang??? beeh baas ngedengang beloge? emangne KPPS, PPS, PPK dan saksi-saksi dari kedua belah pihak yang terlibat belog-belog sajaan ngitung ???? adi jujuran para bebotohe, yen sube siape kalah jeg teka mayah,,, yen politisine nu masih ngali-alih alasan pang mekeloan mebayahan..ckckc hati-hati ade ane ngae beloloong,,,
de pilihe i koster kayang pileg 2014….
selamat atas kemenangan pasti kerta semoga apa yang telah dijanjikan kepada masyarakat melalui kampanye,debat maupun simakrama dapat diwujudkan dengan baik sehingga slogan BALI MANDARA yg diidam2kan seluruh masyarakat dapat tercapai.
Gak usah kasi suara wayan koster..dipileg nanti jelemo buduh byar iyuran dadiya gak mau..uli pdan sepi bungutne jani jeg tko koak koak…
PDIP sdh dikasi hati minta jantung, kmren KPUD sdh meloloskan kertas suaranya yg berisi logo partai skrg baru kalah dan sadar suaranya tertinggal dari PASTIKERTA lgs memboikot tdk mau ttd berita acr pleno di Kab dan Propinsi, kmren wkt rekap suara di TPS, PPS, PPK kemana aja dan itu scr sah sdh dittd oleh saksi yg ktnya diasuransikan (pang sereman bedik lbhan serem dadi resem) mknya cari saksi yg pintar bila perlu disuruh les dl di kumon spy tdk salah hitung.
Katanya siap menang dan siap kalah spt janjinya PY dan jg tdk ada gugat menggugat spt DKI tp nyatanya omdo dan nitya wacana mana jargonnya yg ktnya jujur, merakyat, sederhana dan bermartabat?
Salut buat Pak Lanang dan komisioner KPUD lainnya yg konsisten menjlnkan amanat rakyat dan mengikuti setiap tahapan Pilgub dgn benar dan mengacu pd aturan yg berlaku.
Yg menjd pertanyaan kemana raibnya PY dan DS kok tdk nongol” apakah engkebang memedi knp tdk mau bersuara hny diam dan mengkeb dibalik partai.
py jak sing karwan jani nu di bungkulan indah…menilmati ….kemenangan versi quickcount saeful jamil ….akan dilantik oleh saeful jamil .
1. Surat suara ada gambar partainya.
2. Tidak hadir di 3 acara yang sudah disepakati (kampanye damai, debat di UNUD, debat di Metro TV).
3. Keberpihakan Bali Post dan Bali TV hingga hari H, dengan nyata nyata menyatakan tgl 15 mei ganti gubernur.
4. Pembagian bansos di tabanan dan buleleng pada saat minggu tenang.
5. Saksi saksi dan orang orang berkeliling di tps dengan menggunakan baju PDIP
6. Kampanye kampanye oleh PNS PNS dan Pejabat pejabat secara terang terangan.
7. Kampanye pejabat tanpa ijin dari Mendagri.
8. Pengancaman saksi saksi dari paslon no 2.
9. Cek mundur kepada banjar banjar.
10. Saudara saudara di kantong muslim di ancam kalau sampai presentasi suara no 1 dibawah 70 % maka akan ada kerusuhan.
11. Dadong secara terang terangan menuduh bahwa rakyat Bali yang memilih paslon no 2 adalah hasil suap Rp 300 ribu/orang.
Silahkan Semeton Bali tambahkan list list pelanggaran dari no 1 di atas….. Apakah PDIP tidak lihat, atau tidak mau melihat ??? kuman di ujung lautan tampak, gajah di pelupuk mata tidak tampak.
12. Satu orang mencoblos 100 surat suara.
13. 1 TPS, 100 % memilih paslon no 1 padahal ada saksi saksi dari paslon no 2 dan beberapa orang yang bersaksi bahwa mereka memilih paslon no 2
Partai PDIP di Bali tdk pernah Introspeksi diri perut sakit membicarakannya… Surat suara pakai logo Partai PDIP, 7 bupati/walikota pendukung tetap kalah…jadi tdk usah banyak ngomong ibarat pepatah tong kosong nyaring bunyinya rakyat Bali telah menetapkan pilihannya pada Pasti Kerta.
Bih i koster saktin nani ne jani.. Men kasus korup hambalange be pragat.. Yen be nagih juk e pragat mengkeb sik pranda buduh payangan.. Sbr grn malu ter cai lakar sekolahang cang.. Semeton cine i gayus sube kepengen meluk ci ter.. Enggalin nake metaki2 cong…
Di antaranya adalah KPUD Kabupaten Karangasem, KPUD Kabupaten Klungkung, KPUD Kabupaten Tabanan, KPUD Kabupaten Buleleng dan KPUD Kabupaten Badung. “Kami juga laporkan oknum KPUD Provinsi Bali dan satu orang oknum Panwaslu Bali,” tutur Koster.
Terus mengapa KPUD di daerah lain tidak digugat?????
Apa karena disana PAS menang kecuali Tabanan??????
Tabanan digugat walaupun menang karena PDIP yakin kemenangan PAS 85% ternyata kebalik cuma 58%..
Pak Koster ternyata anda cuma sangut ya????
daerah ditu kone ade pelanggaran blu embek
Apa mungkin pelanggaran yang mereka ajukan adalah pelanggaran yang mereka lakukan????? Hhhhhhhhhhhh
Pak Koster Uli Buleleng oooooooooo, ,Berjuang demi martabat partai PDIP inilah seglitir manusia sudah jelas hidupnya bergantung Partai PDIP mungkin kalau tidak ada Partai PDIP hidupnya tak berarti , Inggih semeton Buleleng sampaikan informasi ini kepada semeton Banjar, dadya lan keluarga soang-soang pileg 2014 tutup mata untuk Koster dan CS-nya karena mereka berjuang bukan untuk masyarakat secara menyeluruh tapi mereka berjuang untuk pribadi,kelompok dan golongannya
Beh Koster nto jagoan Korupsi Hambalang,,ngai lek nyame Bali..
Dumadak je pileg 2014 Nyame Bali sadar bahwa partai PDIP berjuang untuk Megawati bukan untuk rakyat Bali..
Pikir-pikir ape kontribusi Megawati waktu jadi Presiden buat Nyama Bali, fakta-fakta menyebutkan:
1. Perjuangan umat Hindu agar Hari Raya Saraswati dijadikan libur nasional dimentahkan Megawati, terus kader PDIP dari Bali mendep takut dimarahi.
2. Waktu Dharma shanti Nasional megawati tidak memberi sambutan, ini sangat menyakitkan hati umat Hindu padahal bagaimana Rakyat Bali memuja Mega.
3. Berapa banyak Nyama Bali menempati posisi penting dipemerintahan sipil maupun militer? cuma Menbudpar pak Gede ardika.
4. Apakah Mega memperjuangkan Otsus untuk Bali sebagaimana perjuangan rakyat Bali??? Nolllllll
Semoga Nyame Bali sadar bagaimana sepak terjang Megawati dan PDIP..
Waktau kampanye bilang siap kalah siap menang dan tetep pekedek pekenyung, trus waktu proses penghitungan di KPPS bilang percaya kepada KPUD lalu baru tau kalah bilang kpud dan panwas memihak salah satu calon. Sekarang gugat ke MK dan katanya percaya sama MK tapi nanti klo gugatan ditolak apa nanti mau mengakui secara gentle ke publik bahwa data2nya itu tidak benar dan ditolak secara hukum? Apa akan bilang lagi klo MK memihak? – saya yakin jawabannya ya! Tanda2 itu sudah ada klo melihat statement si Hasto…kekalahan PAS adalah sebuah strategi besar oleh kekuatan besar untuk menghancurkan PDIP di Bali. Ini kembali akan dihembuskan sebagai pembenar …Kalau kekalaha dilihat sebagai runtuhnya harga diri dan juga kredibilitas maka beginilah hasilnya…mereka tetep akan tidak puas dng keputusan2 resmi bahkan keputusan MK sekalipun. Karena usaha semacam ini adalah sebernarnya tujuannya menjaga martabat partai terhadap simpatisannya maka dicarilah berbagai alasan pembenar (bukan kebenaran) agar mreka klihatan benar2 berjuang sekalian tetap menanamkan alasan pembenar itu kepada simpatisan yg tujuannya agar tetap juga menjaga loyalitas simpatisan. Sebagai acuan ilustrasi ini: di setiap perkara di pengadilan…apakah ada pengacara merasa mengakui kalah secara gentle? Meski jelas2 sdh kalah tetapi mereka selalu punya sudut pandang lain atau pembenar untuk disampaikan ke publik atau kliennya sebab klo dia mengakui secara gentle mrk akan kehilangan pamornya. Sebenarnya perkara ini sudah di akui dlm hati mereka yg kalah..hanya PDIP tidak mau khilangan pamor….salah satu buktinya…seharusnya Puspayoga dan Sukrawanlah yang paling merasakan kekalahan dan pahitnya – dan semestinya paling getol ikut dalam proses pasca pilgub ini kalau memang merasa di curangi..tapi kenapa mereka hilang bak ditelan bumi? dan hanya orang2 DPP saja yg koar2….Yang lain lagi tujuannya adalah pilkada Klungkung – bagi PDIP suasana emosi simpatisannya tetap harus dijaga agar semangat pemilih PDIP tertap berkobar. Sebab kalau kalah lagi di Klungkung artinya kekalahan yang berturut2 dlm waktu yg relatif jangka waktunya berdekatan benar2 akan menjadi pukulan berat bagi PDIP – Bali bisa jadi tidak lagi sebgai predikat basis PDIP.
Rare sakit@betul bnget,,tyang asli Buldog ( buleleng dogen ) be mekejang ke orain apang sing memilih PDIP buin,,maaf bu mega,,tyang maan pis uli antek2 PY orainne nyoblos no 1 tapi tyang tetap milih no 2,,maan pis 100rbu kanggoang,,tpi tyang lebih mementingkan JKBM dan Jamkrida makane tyang milih no2 wkwkww,,,pdip sudah tidak punya muka lagi di keluarga kami,,mungkin jga bagi masyarakat bali,,,jujur dulu tyang sekeluarga simpatisan PDIP apalagi bu mega keturunan nak Bali,,,yen be kene be sing mekita buin milih,,maaf
@tyang nak lacur: tyang patuh gati sareng pak, tyang dumun barak sekeluarga. Dan wajib itu! Tapi melihat kelakuan pengurus pusat PDIP saat semeton irage benyah ajur di gumi transmigrasi, sing di sumatra, sing di sumbawa, adi sing pesu munnyi polon i dadong mega, dan juga pengurus PDIP ane lenan ???? Adi gubernur Bali (MMP) yang sangat sibuk waktu itu…???
Kije lakune mereka, di beneng pemilu dogen ternyata kita di butuhkan, kalau kita dan semeton lain kesusahan, pada ngumpet! Patuh gati dengan cagub PY sube kalah sing bani ngakuin, tur kije lakune sing bani mepete ???
Tapi syukur masyarakat bali semakin cerdas dalam memilih, dan semoga terus semakin cerdas kedepannya..!!