ban ki-moon

Nusa Dua, Bali (Metrobali.com)-

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Ban Ki-moon memuji kontribusi Indonesia dalam menjaga perdamaian dunia dengan menempatkan pasukan-pasukan penjaga perdamaian.

“Kami beruntung, hampir 1.700 pasukan penjaga perdamaian di PBB berasal dari Indonesia. Pasukan penjaga perdamaian adalah pekerjaan yang berisiko nyawa,” kata Ban Ki-moon dalam jumpa pers Forum Global ke-6 Aliansi Peradaban Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNOAC) yang didampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Perwakilan Tinggi UNOAC di Nusa Dua Bali, Jumat (29/8).

Ban Ki-moon juga meminta para militan Suriah melepaskan 43 pasukan penjaga perdamaian asal Fiji segera dilepaskan selain menyinggung aksi pasukan perdamaian PBB di Suriah yang berasal dari Filipina.

Indonesia, menurut Ban Ki-moon, selalu berada di garis depan untuk memajukan pembangunan yang berkesinambungan dan merupakan negara demokrasi terbesar ketiga di dunia yang memberi contoh baik dengan penyelenggaraan pemilihan umunya.

“Saya mengapresiasi besar kepada Indonesia terkait isu perubahan iklim. Saya telah mengundang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam Pertemuan Perubahan Iklim di New York pada 23 September mendatang,” katanya.

Sementara, perundingan untuk membebaskan 43 anggota pasukan penjaga perdamaian asal Fiji yang disandera militan Suriah di Dataran Tinggi Golan sedang berlangsung pada Jumat.

Perdana Menteri dari negara Pasifik, Vorege Bainimarama, di Suva Fiji, meyakini pasukan penjaga perdamaian itu akan aman dan pemerintah Fiji bekerja sama erat dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk memastikan pembebasan mereka.

“Informasi paling akhir yang kami dapat adalah bahwa mereka aman dan bisa saya katakan sekarang bahwa perundingan pembebasan sudah dimulai,” kata Bainimarama seperti dikutip AFP. AN-MB