Pastika Tegaskan Tidak Jadi Tim Sukses Capres
Denpasar (Metrobali.com)-
Gubernur Bali Made Mangku Pastika menegaskan dirinya tidak akan mau menjadi tim sukses pasangan calon presiden-wakil presiden mana pun dalam tahapan pemilu presiden, karena secara struktural merupakan anggota Dewan Pembina Partai Demokrat.
“Sedangkan Partai Demokrat sendiri secara kepartaian atau kelembagaan tidak memihak atau berkoalisi dengan salah satu pasangan calon,” katanya di Denpasar, Senin (26/5).
Oleh karena itu, dia menegaskan tidak akan mungkin menjadi tim sukses pasangan capres-cawapres, selain memang sejauh ini belum ada tawaran dari tim pemenangan pasangan capres-cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla maupun Prabowo Subianto-Hatta Rajasa untuk menjadikannya tim sukses.
“Saya bukan menolak tawaran, tetapi memang tidak boleh dan mereka juga tahu kok,” ujarnya yang juga mantan Kapolda Bali itu.
Di sisi lain, Pastika mengatakan dengan posisinya sebagai Gubernur Bali tidak boleh juga mendukung salah satu pasangan capres-cawapres. Namun, jika dilihat posisi sebagai politisi, dukungan tampaknya akan condong ke Koalisi Merah Putih yang mengusung Prabowo-Hatta.
Hal itu, kata dia, dengan pertimbangan parpol yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih sebagian besar merupakan partai yang sama telah mengusung dan memenangkannya dalam Pemilihan Kepala Daerah setahun lalu. “Jadi saya kira sejalan,” ujarnya.
Di sisi lain, terkait dengan sejumlah spanduk ucapan Selamat Hari Raya Galungan dan Kuningan di beberapa sudut Kota Denpasar yang dipasang oleh tim Prabowo-Hatta, yang juga mencantumkan foto Pastika berpasangan dengan Wagub Bali Ketut Sudikerta, menurut dia tidak masalah.
“Kalau pasangan yang lain mau memasang boleh juga,” seloroh Pastika.
Dari dua pasangan bakal calon presiden dan cawapres yang mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum, pasangan Jokowi-Kalla diusung oleh PDI Perjuangan, PKB, Hanura dan Partai Nasdem, sedangkan pasangan Prabowo-Hatta diusung oleh Partai Gerindra, PAN, PKS, PPP, Partai Golkar dan PBB. AN-MB
4 Komentar
Netral lbh baik, tp berpihak itu pilihan namun wjb sesuai dg nurani.
Sya nak bali pasti pilih JOKOWI-JK.yg di dukung partae nasionalis..gk mungkin sya pilih capres lain yg di dukung partae2 islam dan ormas2 islam.sprti PKS.PPP.PBB.dan PAN.
Seepp Pak NEtral Lebihh baikk..untukk Bali..,
biarkan sja antek2 sampii Punyahh yg kampanye..
Hidupp prabowo..
Sipppp keputusan yang tepat sebagai kepala daerah memang dalam posisi Netral dalam menyikapi Pilpres, tetapi didalam posisi sebagai warga negara pilihan adalah kewajiban untuk menentukan arah Indonesia kedepan, walaupun saya bukan dari politik, aspirasi kami Prabowo-Hatta.