Buleleng, (Metrobali.com)-
Pembangunan Pasar Banyuasri yang menelan biaya diperkirakan mencapai Rp. 18,5 miliar mendapat perhatian serius dari Pansus III DPRD Buleleng, terutama terhadap penyertaan modal yang nantinya akan diberikan kepada Perumda Pasar Argha Nayottama. Bagaimana tidak, pasalnya menurut Ketua Pansus III DPRD Buleleng Nyoman Gede Wandira Adi,ST dalam penyertaan modal yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng harus dikaji dari sisi pelaporan keuangan yang nantinya dibuat oleh Perumda Pasar Argha Nayottama. Artinya jangan sampai modal yang diberikan oleh Pemkab Buleleng, justru memberatkan pelaporan keuangan Perumda Pasar Argha Nayottama. Karena memiliki nilai penyusutan yang begitu tinggi. Sebagai contoh, pembangunan Pasar Banyuasri yang diperkirakan menghabiskan Rp 18,5 milyar lebih diberikan kepada Perumda Pasar Argha Nayottama dengan memberikan dalam bentuk bangunan bisa saja memiliki penyusutan yang sangat tinggi. Dan hal ini nantinya akan bisa membebani pelaporan keuangan Perumda itu sendiri.
“Kita berharap, ranperda Perumda Pasar Argha Nayottama ini benar-benar nantinya memberikan kontribusi PAD dan memberikan kontribusi ekonomi kepada masyarakat Buleleng. Jadi Pansus III meminta kepada eksekutif melalui Kabag Hukum dan juga pihak PD Pasar untuk mengkaji sekema penyertaan modal pada Perumda Pasar Argha Nayottama.
Sementara itu dihari yang sama dengan tempat yang berbeda, Pansus II DPRD Kabupaten Buleleng mengadakan rapat dengan Pemkab Buleleng yang dihadiri Kepala Dinas P2KBP3A Made Arya Sukerta perihal Ranperda Kabupaten Layak Anak (KLA) di ruang Komisi IV, DPRD Kabupaten Buleleng.
Pada kesempatan tersebut, Ketua Pensus II DPRD Kabupaten Buleleng Luh Hesti Ranitasari mengatakan bahwa terhadap draf Ranperda tentang Kabupaten Layak Anak terdapat beberapa pertimbangan yang perlu disampaikan, salah satunya agar melakukan perbaikan dari hulu (Pemkab) hingga hilir (masyarakat). Hal ini dilakukan, dimungkinkan nantinya desa bisa menyisihkan dana untuk terlaksananya Kabupaten Layak Anak, salah satunya untuk menyediakan sarana prasana seperti alat musik, Pojok baca, sarana olahraga di bale banjar masing-masing agar nantinya anak-anak memiliki banyak kegiatan positif setelah mereka seharian melakukan kegiatan belajar di sekolah.”Terkait hal ini, kami harapkan agar nantinya seluruh elemen, baik dari pemerintah hingga ke desa dapat bersinergi dan saling mendukung guna terwujudnya Ranperda Kabupaten Layak Anak ini.” ujarnya.
Menurutnya kalau berbicara tentang anak, banyak hal yang akan berkaitan satu sama lainnya, tidak hanya dari segi pendidikan, tapi juga segi kesehatan dan sosial,”Jadi untuk itu, kedepannya nanti kita akan mengundang pihak-pihak terkait untuk membahas hal ini” pungkas Ranitasari. GS